Kamis 05 Sep 2013 20:17 WIB

Dedeh Erawati Bertekad Rebut Emas di SEA Games 2013

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Fernan Rahadi
Dedeh Erawati.
Foto: Antara
Dedeh Erawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang SEA Games XXVII di Myanmar Desember mendatang, Dedeh Erawati terus melakukan persiapan agar mencapai performa yang terbaik dan merebut kembali medali emas yang sempat lepas dari tangannya pada 2011 lalu. Sejumlah try out luar dan dalam negeri telah diikuti oleh Dedeh agar menambah jam terbang dan memperbaiki catatan waktu yang pernah diperolehnya dari SEA Games sebelumnya.

Dalam Kejuaraan Atletik Nasional 2013, pelari gawang 100 meter itu berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 13,38 detik. Catatan waktu tersebut memang tidak lebih baik dari rekor yang pernah dia torehkan pada Taiwan Terbuka 2012 lalu yakni 13,18 detik.

Namun, Dedeh mengaku cukup puas dengan hasil tersebut, karena dari sejumlah try out yang diikuti catatan waktunya terus membaik. Pada Thailand Terbuka Mei lalu Dedeh memperoleh catatan waktu 13,6 detik dan di Hongkong Terbuka Juni lalu waktunya membaik yakni 13,5 detik.

“Saya puas banget karena catatan waktunya terus mengalami progress yang baik, semoga di SEA Games bisa lebih baik dari ini,” ujar pelari berusia 34 tahun itu, ketika ditemui di GOR Rawamangun, Kamis (5/9).

Ajang Kejuaraan Nasional tersebut merupakan seleksi terakhir untuk menentukan tim inti SEA Games XXVII. Menurut Dedeh, lawan terberat yang akan dihadapi di ajang pesta olahraga se-Asia Tenggara itu adalah pelari dari Thailand.

Pada SEA Games Thailand 2007 silam, pelari kelahiran Sumedang tersebut pernah mengalahkan Trecia Roberts dan berhasil menyabet medali emas. Trecia merupakan pemegang rekor pelari gawang 100 meter tercepat se-Asia Tenggara dengan catatan waktu 12,83 detik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement