Selasa 24 Sep 2013 22:45 WIB

Indonesia Tempel Ketat Mesir di ISG 2013

Islamic Solidarity Game (ISG).
Foto: ISG
Islamic Solidarity Game (ISG).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tuan rumah Indonesia menempel ketat Mesir sebagai kontingen peraih medali emas terbanyak pada pertandingan hari kedua Pekan Olahraga Negara Islam (Islamic Solidarity Games/ISG) 2013 di Palembang, Selasa (24/9).

Mesir, negara yang saat ini sedang dilanda konflik, berada di urutan teratas klasemen umum sementara dengan perolehan tujuh emas, lima perak dan lima perunggu, disusul tuan rumah yang menempel ketat di urutan kedua dengan enam emas, satu perak dan delapan perunggu.

Sementara Turki yang sehari sebelumnya bertengger di urutan teratas, melorot ke posisi ketiga dengan tiga emas, empat perak dan 11 perunggu.

Indonesia yang sehari sebelumnya masih berada di urutan keenam, membuat lompatan besar dengan menempati peringkat kedua berkat perolehan lima emas dari tiga cabang olahraga, yaitu angkat besi (3), karate (1) dan renang (1).

Karate mengawali perburuan emas melalui nomor kata beregu putra (Faisal Zainuddin, Azwar, Fydelis Lolobua).

"Target kita sebenarnya tiga emas di ISG, ini baru target minimal meraih satu emas," kata Ketua Umum PB Forki Hendardji

Soepandji mengomentari perolehan satu emas Indonesia pada pertandingan hari kedua kompetisi karate.

Selain emas, kontingen Indonesia juga meraih dua perunggu dari Kata beregu putri (Ayu, Siti, Eva Fitria) dan dari kumite perorangan putra (Imam Tauhid).

Cabang angkat besi mendominasi perolehan medali emas untuk mendongkrak posisi Indonesia berkat sapu bersih tiga medali emas di kelompok putri melalui Okta Dwi Pramita (58 kg), Sri Wahyuni Agustiani (48kg) dan Citra Febrianti yang turun di kelas 53kg.

Selain tiga medali emas, lifter Indonesia juga memperoleh satu medali perak, dan satu medali perunggu.

Medali perak disumbangkan Syarah Anggraini yang turun di kelas 53 kilogram. Sedang medali perunggu disumbang atlet putra M Purkon yang turun di kelas 56 kilogram.

"Target kita pada hari pertama cabang angkat besi telah terlampaui," kata manajer angkat besi Indonesia Dirja Wihardja.

Medali emas terakhir didulang dari kolam renang melalui kayuhan Triady Sidiq di nomor 50 meter gaya kupu-kupu.

Triady Sidiq finis terdepan dengan catatan waktu 24,59 detik, mengungguli Yevgei Lazuka (Azerbaijan) dengan catatan waktu 24,61 detik dan berhak atas medali perak, disusul Shehri Younis (Mesir) dengan 24,99 detik.

Atlet andalan Indonesia lainnya, I Gede Siman Sudartawa, tercecer di urutan ke-6 dari delapan finalis setelah membukukan catatan waktu 25,33 detik.

"Triady saat ini memang dalam puncak penampilan. Sementara itu, bagi Siman sendiri nomor 50 meter gaya kupu-kupu ini bukanlah spesialisasinya," kata pelatih Albert C. Sutanto mengomentari penampilan atletnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement