REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Siapa yang tidak mengenal Eko Yuli Irawan, lifter andalan Indonesia peraih medali perunggu Olimpiade Beijing Cina 2008 kelas 56 kg dan Olimpiade London 2012 kelas 62 kg.

Ada ritual unik yang dilakukan Eko sebelum bertanding pada pesta olahraga negara-negara Islam atau Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013, di Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (26/9). Ritual tersebut adalah mandi sauna.

Namun, mandi sauna (uap) ala Eko bukan untuk menghilangkan kepenatan kegiatan sehari-hari atau rileksasi guna menghilangkan pegal-pegal atau penyembuhkan penyakit pada otot, merangsang peredaran darah, dan membersihkan kulit. Tetapi, mandi sauna itu dilakukan Eko untuk menurunkan berat badan.

Penyebabnya, lifter kelahiran Lampung itu, pada ISG cabang angkat besi yang turun di kelas 62 kilogram bermasalah dengan berat badan idealnya. Eko kelebihan berat badan 1,5 kg. "Cara cepat untuk menurunkan berat badan salah satunya dengan mandi sauna," kata Eko.

Sayangnya, kata Eko, sehari sebelum bertanding hotel tempat menginapnya yang memiliki fasilitas mandi uap ternyata tutup pada malam hari. Sementara beberapa hotel lainnya yang menyediakan fasilitas mandi uap juga tutup.

Akhirnya pelatih bersama manajer tim angkat besi memutuskan untuk mandi sauna pada pagi harinya, beberapa jam sebelum bertanding. "Berat badan ideal untuk kelas 62 kilogram akhirnya terpenuhi setelah timbang badan pada pagi hari sebelum pertandingan dimulai," kata Eko.

Eko Yuli Irawan akhirnya menambah perbendaharaan medali bagi kontingen Indonesia cabang angkat besi di kelas 62 kilogram dengan memperoleh medali emas pada ISG III 2013.

Lifter nasional itu merebut medali angkat besi dengan total angkatan 299 kg, masing-masing angkatan snatch 140 kg serta clean and jerk 165 kg. "Berkat mandi sauna, saya memperoleh medali emas," kata Eko sambil tawa canda usai pengalungan medali.

Ikuti Whatsapp Channel Republika