Jumat 27 Sep 2013 20:50 WIB

RD Tetap Apresiasi Performa Syamsir Alam

Syamsir Alam
Foto: clear.co.id
Syamsir Alam

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Pelatih Timnas Indonesia U-23 Rahmad Darmawan tetap mengapresiasi kinerja Syamsir Alam meski selama pertandingan semifinal Islamic Solidarity Games 2013 melawan Turki dinilai kurang bermain dengan maksimal.

Pada pertandingan di Stadion Jaka Baring Palembang, Jumat (27/9) yang berakhir dengan kedudukan 7-6 (adu penalti) ini, pemain yang memperkuat klub asal Amerika Serikat, DC United itu bermain selama 150 menit (2X45 dan 2X15).

"Pemain itu jangan dilihat saat membawa bola saja. Tapi lihatlah saat merepotkan lawan. Syamsir penting dalam pertandingan tadi," kata Rahmad Darmawan usai pertandingan.

Selama babak pertama, kata dia, Syamsir Alam memang kurang bagus. Tapi saat jeda menjelang babak kedua pihaknya memanggil dengan pemain nomor punggung enam itu guna memberikan masukan agar bisa bermain maksimal.

Saat babak kedua berlangsung, kata dia, mantan pemain CS Vise itu mulai menjalankan instruksi pelatih meski diluar lapangan terus ada teriakan dari penonton yang meminta Syamsir Alam diganti dengan pemain lain.

"Fungsi Syamsir untuk merusak konsentrasi pemain belakang lawan. Memang dia harus jatuh bangun. Tapi, dia mampu menahan pergerakan pemain belakang lawan," katanya menambahkan.

Selama babak kedua pemain jebolan SAD ini memang sukses memprovokasi pemain belakang lawan. Syamsir Alam bahkan pemicu bagi Orkun Dervisler mendapatkan kartu kuning dari wasit Phongsanit Xapaseuth.

Provokasi pemain asal Padang, Sumatera Barat, itu terus terjadi hingga pertandingan waktu normal usai.  Syamsir Alam yang sering jatuh saat berbenturan dengan pemain lawan ini juga terus memprovokasi lawan hingga dua kali perpanjangan waktu.

Terlihat kurang maksimal selama pertandingan berlangsung, Syamsir Alam mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai algojo pertama saat adu penalti. Dengan tenang dia mampu memperdayai kiper Turki.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement