Ahad 29 Sep 2013 07:25 WIB

Indonesia Geser Mesir Puncaki Daftar Perolehan Medali ISG

Islamic Solidarity Games 2013
Foto: ISG
Islamic Solidarity Games 2013

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Cabang wushu mendongkrak Indonesia untuk kembali ke posisi puncak klasemen pengumpulan medali di Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 dan sekaligus menggusur Mesir yang menjadi pesaing terdekat pada hari ketujuh dari event olahraga negara-negara Islam ketiga di Palembang pada Sabtu.

Indonesia kembali ke posisi puncak setelah medapat tambahan delapan medali emas dengan total mengumpulkan 25 medali emas, 24 perak dan 22 perunggu. Indonesia mengungguli Mesir yang berada di posisi kedua dengan 22 emas, 21 perak dan 24 perunggu.

Cabang wushu menyumbangkan tiga emas. Taekwondo menyumbangkan satu medali emas pada poomsae nomor perorangan putra yang dipersembahkan oleh Maulana Haidir.

Maulana memastikan emas setelah dia mendapat nilai tertinggi 7,91 poin mengungguli pesaingnya Behesthi Hossein dari Iran yang mengumpulkan total 7,83.

Cabang tenis juga menyumbangkan emas lewat ganda putra Christopher Rungkat yang berpasangan dengan Elbert Sie. Pasangan ini menyumbang emas kedua dari cabang tenis setelah mengalahkan rekan senegara, David Agung/Wishnu Nugroho, 6-4, 4-6, 10-8 di partai final.

Cabang atletik juga andil dalam mencetak emas. Atlet Indonesia merebut dua medali emas. Emas pertama dipersembahkan Dedeh Erawati lewat nomor lari gawang 100 meter setelah membubuhkan waktu 13:54 detik.

Emas kedua Indonesia direbut di nomor lempar lembing putri setelah Eki Febri melempar sejauh 34,37 meter.

Pada cabang renang, I Gede Siman Sudhartawa meraih emas di 50 meter gaya punggung. Siman yang menjadi andalan Indonesia membukukan catatan waktu 25,63 detik disusul Guven Duvan (Turki) 26,28 detik, dan Jian Han Tern (Malaysia) 26,73 detik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement