REPUBLIKA.CO.ID,HAVANA -- Selama ini atlet Kuba harus membelot ke negara lain agar bisa bermain sebagai olahragawan profesional di klub luar negeri. Mulai tahun depan, situasi ini akan berubah.
Seperti dikutip BBC, negara yang sedang dibelit masalah keuangan parah itu akan segera menelurkan kebijakan yang membolehkan atletnya bermain di luar negeri di luar jadwal tanding resmi atas nama negara untuk mendapatkan uang.
Aturan ini merupakan perkembangan terbaru dari Klik rangkaian kebijakan reformis di bawah Presiden Raul Castro. Aturan ini diharapkan akan "menyempurnakan olah raga, mendatangkan pendapatan, dan menodorong tumbuhnya kualitas," kata pernyataan pemerintah lewat surat kabar resmi Partai Komunis, Granma.
Atlet asal Kuba dikenal punya kemampuan tinggi terutama di bidang olahraga bisbol. Di Liga Baseball Amerika saat ini terdapat puluhan warga kelahiran Kuba yang membelot jadi olahragawan.
Negara yang kini sangat bergantung pada pendapatan yang diperoleh dari subsidi Venezuela, turisme, kontrak pekerja asing serta kiriman uang dari warga keturunan Kuba yang hidup di luar negeri ini, sangat membutuhkan uang agar bisa bertahan.
Di Kuba, atlet dibayar sebesar 20 dolar AS (kurang dari Rp 250 ribu) sebulan ditambah fasilitas, sementara di AS bakat serupa bisa dihargai jutaan dollar.
Havana mengatakan akan mengizinkan bintang lapangannya meneken kontrak dengan klub internasional sepanjang kewajibannya terhadap negerinya terpenuhi.
Namun belum dirinci apa saja yang dimaksud dengan 'kewajiban' itu serta bagaimana persentase pendapatan yang diharapkan pemerintah dari sang atlet.
Salah satu aturan yang dianggap lebih jelas adalah bahwa olahragawan dan tim olahragawan akan mendapat semua bagian uang hasil kejuaraan dalam turnamen internasional.
Aturan sebelumnya mengatakan atlet hanya beroleh 15% sisanya diambil untuk negara.
Aturan baru juga menyebut gaji pemain olah raga akan dinaikkan untuk jenis apa pun, sementara mereka yang dinilai berprestasi unggul akan diganjar bonus.
Menurut Granma aturan baru ini dibuat dalam rangka menaikkan keunggulan kompetitif Kuba atas negara lain di arena olahraga. Seorang pemenang medali dalam Olimpiade misalnya, akan mendapat 1.500 peso per bulan (hampir Rp 700 ribu dengan menggunakan nilai tukar resmi). Sementara seorang pemenang medali emas di arena kejuaraan dunia akan mendapat 1.300 peso.