REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontingen catur Indonesia membidik medali dari nomor tradisional yaitu catur Myanmar selain dari nomor catur Asean dan klasik pada SEA Games 2013 di Myanmar, 11-22 Desember.
Demi meraih medali, Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) menurunkan enam pecatur terbaik yaitu Taufik Halay, Dede Lioe, Muhammad Erfan, Nadya Anggraeni, Dita Karenza, Chelsea dan atlet cadangan Dewi Citra.
"Peluang tetap ada. Dede Lioe bahkan sudah mampu meraih perak pada Pra-SEA Games di Myanmar beberapa waktu lalu," kata pelatih Yosep Majela di pelatnas catur di Bintaro, Jakarta, Selasa (19/11).
Menurut dia, atlet yang diturunkan untuk nomor catur Myanmar merupakan spesialis meski perkembangan nomor ini di Indonesia belum seperti nomor-nomor yang lain.
Yosep Majela menambahkan, saat ini seluruh atlet yang menjalani pelatnas tinggal menunggu keberangkatan ke Myanmar 9 Desember nanti. Hanya saja untuk mengisi waktu yang ada, semua atlet tetap berlatih sesuai dengan program yang ada.
"Semua terus berlatih seperti biasa. Mereka juga diberikan beban yang sama yaitu harus mampu meraih yang terbaik," katanya menambahkan.
Pada SEA Games 2013, Indonesia akan diperkuat 13 atlet. Mereka akan turun di 17 nomor dari 18 nomor yang dipertandingkan. Pada kejuaraan ini Indonesia membidik dua medali emas.
Ditanya lawan terberat, Yosep Majela menjelaskan untuk catur Myanmar lawannya adalah tuan rumah Myanmar dan Thailand. Untuk catur Asean adalah Vietnam dan Filipina. Sedangkan catur transfer adalah Singapura, Filipina dan Vietnam.
Sementara itu Menpora Roy Suryo saat mengunjungi pelatnas catur berharap atlet yang diturunkan mampu memberikan yang terbaik meski lawan yang akan dihadapi adalah atlet-atlet yang telah punya nama.
"Saya percaya atlet Indonesia cepat belajar dan mampu meraih juara. Tidak ada yg tidak mungkin. Ini masalah kebiasaan saja," katanya.
Sebelum mengunjungi pelatnas catur, Menpora juga mengunjungi pelatnas hoki, panahan, kempo, atletik, karate, biliard, muaythai, dan tenis meja.