REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Sumatra Utara siap bertarung dengan daerah lain untuk menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Sumatera Utara melakukan pendaftaran di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat di Senayan, Jakarta pada Kamis (28/11).
Sekretaris Daerah Sumatera Utara, Nurdin Lubis mengatakan Sumatera Utara telah menyiapkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk menjadi tuan rumah. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun venue serta memperbaiki tempat pertandingan yang sudah ada.
"Kami hari ini datang membawa proposal tentang kesiapan dari segi venue dan pendanaan," ujar Nurdin.
Dalam pelaksanaannya nanti, Nurdin mengklaim bahwa masyarakat Sumatera Utara telah siap menyambut para kontingen di PON 2020 nanti. Selain itu, pemerintah setempat juga telah merencanakan program unik yakni memberikan layanan low cost bagi para kontingen yang hadir di PON 2020.
"Kami akan memberikan biaya murah dengan fasilitas bintang lima," ujar Nurdin.
Selain Sumatera Utara, di waktu yang sama Provinsi Aceh juga mendaftarkan diri sebagai tuan rumah PON 2020. Provinsi yang mendapatkan julukan Serambi Mekah tersebut mengklaim telah memiliki fasilitas venue cukup memadai seperti lapangan dan stadion, penginapan, dan rumah sakit. Aceh telah menyiapkan dana sebesar Rp. 8 triliun untuk membangun sarana olahraga yang berstandar internasional.
Persyaratan utama agar bisa lolos menjadi tuan rumah PON 2020 yakni sudah memiliki infrastruktur yang dibutuhkan minimal 50 persen. Tim penjaringan tuan rumah PON 2020 akan melakukan peninjauan secepatnya, sebelum rapat besar anggota PON pada Februari 2014. Sejumlah provinsi yang sudah mendaftar diantaranya, Papua, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.