REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Tuan rumah Indonesia menurunkan kekuatan maksimal sebanyak 24 orang atlet putra dan putri untuk berlaga pada kejuaraan internasional panjat tebing Asian Youth
Champhionship 2013 di Surabaya, 11--14 Desember.
Data yang diperoleh wartawan di Surabaya, Rabu (4/12), mencatat ke-24 atlet (12 putra dan 12 putri) itu dijaring dari sejumlah daerah, yakni Jawa Timur sebanyak lima atlet, Kalimantan Timur (10), Bali (6), Jawa Tengah (1), Jambi (1), dan Nusa Tenggara Barat (1).
Untuk mendampingi ke-24 atlet junior tersebut, Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) telah menunjuk Judistiro sebagai pelatih dan manajer tim Kuntoro Halim.
Sekretaris Umum Pengurus Provinsi FPTI Jatim Dhanu Iswara mengatakan bahwa kejuaraan junior Asia diikuti atlet dari 11 negara, yakni Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Jepang, Tawan, China, Kazakhstan, India, Iran, dan tuan rumah Indonesia.
"Kejuaraan ini hanya melombakan dua nomor, yakni speed (kecepatan) dan lead (rintisan), yang terbagi tiga kategori usia, yakni Youth B 14--15 tahun, Youth A 16--17 tahun, dan Junior 18--19 tahun," kata Dhanu yang juga anggota panpel Kejuaraan Asia tersebut.
Menurut dia, para pemanjat Indonesia yang dijaring PP FPTI dari ajang kejuaraan nasional beberapa waktu lalu, akan berlaga di semua nomor dan kategori yang dilombakan.
Adapun lima atlet Jatim yang berlaga di kejuaraan ini, yakni Nanda Dea Cahyaningtias (Youth A), Julius Arjun (Youth), Zujina Ulfati (Junior), Faturachman Roji (Youth A), dan Khoirul Anam (Junior).
"Kami berharap kelima atlet Jatim itu mampu merebut medali, karena mereka adalah atlet masa depan yang akan menjadi andalan Jatim, termasuk PON 2016," ujar Dhanu.
Namun, pelatih Puslatda panjat tebing Jatim itu mengakui perjuangan untuk merebut medali emas pada kejuaraan Asia itu sangat berat karena banyak lawan tangguh yang dihadapi, seperti dari China, Kazakhstan, Jepang, dan Korea Selatan.
Direktur Kompetisi Asian Youth Champhionship Larasanto mengatakan bahwa penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan panjat tebing junior Asia merupakan yang kedua setelah ajang serupa diselenggarakan di Bali pada tahun 2009.
Menurut rencana, lokasi perlombaan ajang internasional tersebut ditempatkan di arena tertutup "Class 5 Recreational Climbing Center" yang berada di kawasan pintu masuk kompleks perumahan Graha Family Surabaya untuk mengantisipasi turunnya hujan yang bisa menghambat jalannya perlombaan.
Selain tempat tersebut, Surabaya sebenarnya memiliki fasilitas panjat tebing yang cukup representatif di kompleks olahraga KONI Jatim di Jalan Kertajaya Surabaya dan beberapa kali pernah digunakan untuk kejuaraan nasional serta pelatnas. Namun, arenanya berada di alam terbuka.