REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Suporter tuan rumah mulai menyerbu Kompleks Olahraga Wunna Theikdi yang menjadi pusat pertandingan SEA Games 2013, Myanmar. Secara berbondong-bondong, mereka datang guna mendukung atlet kesayangannya yang sedang berjuang di pesta olah raga dua tahunan se-Asia Tenggara ini. 

Antusiasme penduduk Myanmar memang terus meningkat setiap harinya. Pada Sabtu pagi (14/12), ratusan warga lokal tampak mengantre di setiap pintu masuk Kompleks Olah raga Wunna Theikdi untuk mendapatkan akses masuk.  

Setiap pengunjung dikenakan biaya sebesar 2.500 kyats atau setara Rp 30 ribu. Uang yang dikeluarkan itu akan ditukar dengan sebuah tanda pengenal mirip milik para atlet atau pun ofisial. Bedanya, di keterangan kartu pengenal tersebut bertuliskan 'Audience' (penonton). 

Kartu pengenal itu bisa dipakai sebagai akses masuk ke semua pertandingan selama perhelatan SEA Games, kecuali sepak bola. Prosedurnya pun cukup ketat. Setiap warga harus teregistrasi dengan dicatat identitasnya sesuai kartu tanda penduduk. Khusus cabang sepak bola, hanya diberlakukan sistem karcis seharga dua ribu kyats. 

Myint Yatanar (22 tahun), salah satu petugas di pintu masuk, tak tahu persis berapa lonjakan pengunjung. Namun ia memastikan ada peningkatan setiap harinya. "Khusus warga lokal, pada lima hari pertama jumlahnya sekitar 500. Tapi sekarang bisa lebih dari dua ribu pengunjung per hari," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika