REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Pelari andalan Indonesia Triyaningsih gagal mempertahankan emas di nomor 5000 meter lantaran hanya finis di urutan kedua pada SEA Games 2013 di Wunna Theikdi Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Selasa (17/12).
Triyaningsih harus puas mendapat perak karena kalah cepat oleh pelari tuan rumah Phyu War Tet yang finis terdepan dengan catatan waktu 16 menit 06,01 detik. Sementara Triyaningsih menorehkan waktu 16 menit 24, 36 detik. Myanmar juga meraih perunggu melalui pelari Khin Mar Sal yang menorehkan waktu 17 menit, 37,57 detik.
Secara catatan waktu, Triyaningsih memang harus mengakui keunggulan Phyu War Tet. Namun Triyaningsih sebenarnya berpeluang meraih emas apabila juri pertandingan tidak memihak tuan rumah.
Pasalnya, Phyu War Tet terlihat keluar lintasan sebanyak dua kali di tengah perlombaan. Hanya saja, para juri seolah-olah tidak melihat itu.
Manajer tim atletik Indonesia, Paulus Lay, sangat kecewa dengan adanya kecurangan ini. Dia mengatakan kemenangan Phyu War Tat seharusnya didiskualifikasi karena melanggar peraturan dengan keluar lintasan.
"Padahal itu sangat terlihat jelas dari video (big screen yang ada di stadion). Tapi para juri seperti diam saja," keluh Paulus.
Paulus pun langsung menyambangi salah satu juri untuk menimbang ulang keputusannya. Paulus meminta kepada juri pengawas lintasan untuk menyaksikan bersama-sama tayangan ulang.
Hanya saja, juri bernama Soe Han enggan memenuhi permintaan Paulus. Soe Han beralasan panitia tidak memiliki rekaman pertandingan. "Kalau anda punya rekaman itu, silakan berikan ke kami," kelit Soe Han.