REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah gagal di SEA Games 2013, Myanmar, Indonesia langsung mengalihkan fokus untuk turun di perhelatan Asian Games yang akan berlangsung di Incheon, Korea Selatan, 19 September-4 Oktober 2014. Merah Putih memasang target finis di 10 besar pada pesta olah raga empat tahunan se-Asia ini.
Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik mengatakan, Indonesia kini tak hanya fokus di level Asia Tenggara, tapi juga Asia. Kemenpora mengaku sudah membuat roadmap. Pada 2023, Indonesia menargetkan bisa berada di lima besar Asia.
Untuk menuju kesana, perlu dilakukan secara bertahap. "Kita awali dengan menjadi 10 besar pada Asian Games tahun ini. Kemudian pada 2023 kita sudah harus memasang target lima besar," kata Djoko Pekik di kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senayan, Jakarta, Rabu (8/1).
Djoko menilai target 10 besar Asian Games bukanlah sesuatu yang mustahil. Sebab, Indonesia punya sejarah finis di 10 besar dalam delapan edisi secara berurutan mulai dari tahun 1962-1990.
"Di Beijing (Asiang Games 1990), kita berada di urutan tujuh, kemudian di Seoul 1986 kita di peringkat enam. Jadi ini bukan target mustahil," Djoko menambahkan.
Berdasarkan perhitungan Djoko, target ini bisa diraih dengan membawa pulang sekitar sembilan medali emas. Itu sesuai dengan raihan negara-negara dalam daftar klasemen perolehan medali Asian Games dalam 10 edisi terakhir.
Pada 2010 misalnya, peringkat 10 ditempati Malaysia dengan raihan sembilan emas. Empat tahun sebelumnya, Qatar dan Cina Taipei yang menempati peringkat sembilan dan 10, juga mengoleksi sembilan emas.
Sayangnya, target ini belum dibarengi dengan perencanaan program yang matang. Indonesia bahkan hingga kini masih menimbang-nimbang cabang olah raga apa yang akan dikirim.
Yang pasti, tegas Djoko, cabor yang akan diberangkatkan adalah cabor yang benar-benar berpeluang meraih medali. "Masih dikaji berdasarkan prestasi-prestasi sebelumnya," ungkap dia.