Selasa 28 Jan 2014 16:39 WIB

SBY Instruksikan Adakan Peralatan Olahraga untuk Difabel

Rep: Esthi Maharani / Red: Citra Listya Rini
Presiden SBY
Foto: Antara
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan instruksi langsung untuk mengadakan peralatan olah raga guna mendukung latihan para atlet, terutama atlet berkemampuan khusus.

Diharapkan dengan peralatan olah raga yang memadai, para atlet difabel tersebut bisa mengukir prestasi lagi di masa depan setelah menjadi juara umum dalam ASEAN Paragames 2014 di Myanmar.

“Tadi Menpora (Roy Suryo) melaporkan mengapa tidak semua cabang olah raga diikuti karena peralatan yang kurang. Saya instruksikan untuk pengadaan semua peralatan olah raga. Dengan demikian kita bisa mengikuti cabang olah raga lainnya dan bisa mengukir sejarah di masa depan,” katanya dalam acara silaturahim dengan para atlet ASEAN Paragames ke-7, Selasa (28/1).

Sebelumnya, Menpora Roy Suryo mengatakan kontingen Indonesia hanya bisa mengikuti delapan cabang olah raga dari 12 cabang olah raga yang dipertandingkan. Alasan utamanya, para atlet tidak memiliki kemampuan tersebut karena tidak didukung peralatan yang memadai untuk berlatih.

Dalam kesempatan itu, SBY pun berkali-kali mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para kontingen yang menyumbagnkan banyak medali dan menjadi juara umum. Ia mengatakan terus mengikuti perkembangan dan ikut merasa bangga ketika lagu Indonesia Raya berkumandang 99 kali di negeri orang.

“Saya kira, Indonesia Raya berkumandang 99 kali, saya kira itu memecahkan rekor. Saya mewakili rakyat Indonesia yang jumlahnya hampir 250 juta orang mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas prestasi yang luar biasa,” kata SBY.

Indonesia menjadi juara umum dalam ASEAN Paragames ke-7 di Myanmar. Ada 99 medali emas, 69 medali perak, dan 49 perunggu yang dikantongi kontingen Indonesia. Dari medali-medali tersebut, ada atlet yang meraih lebih dari satu medali. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement