REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Grand Prix Australia akan tetap berlangsung di Melbourne hingga tahun 2020. Kepastian ini terjadi setelah kontrak baru ditandatangani oleh Pemerintah Negara Bagian Victoria.
Kesepakatan baru itu ditandatangani di London, Inggris, pekan lalu, setelah setahun masa negosiasi. Pemerintah Negara Bagian Victoria tidak menyebut besaran nilai kontrak, hanya saja mereka mengkonfirmasi bahwa hal tersebut adalah kesepakatan terbaik bagi negara bagiannya.
Hak-hak komersil juga dipertahankan dalam kontrak baru itu, yang artinya nama ‘Melbourne’ akan tetap ditampilkan secara menonjol di hadapan ratusan juta penonton balap mobil F1. Balapan di Melbourne akan tetap menjadi pembuka atau putaran pertama dari tiap musim Formula Satu (F1).
Menteri Utama Negara Bagian Victoria, Denis Napthine, mengungkapkan, F1 Grand Prix telah berkontribusi pada perekonomian negara bagian hingga sebesar 39 juta dolar dan sekitar 400 pekerjaan penuh waktu.
Menteri Denis mengatakan, kesepakatan tersebut mempertegas Melbourne sebagai destinasi olahraga kelas dunia. “Ini adalah kesepakatan yang luar biasa bagi Melbourne dan negara bagian Victoria. Ini akan memacu tumbuhnya lapangan pekerjaan dan keuntungan ekonomi bagi negara bagian kami sekaligus mengafirmasi kota Melbourne dan negara bagian Victoria sebagai Ibukota turnamen olahraga besar,” jelasnya, baru-baru ini.
Musim balap tahun lalu, F1 Grand Prix di Melbourne menghabiskan anggaran, yang dibayarkan para wajib pajak, sebesar 50 juta dolar. Balap F1 ini telah diselenggarakan di Albert Park sejak 1996, ketika dipindahkan dari Adelaide, Australia Selatan.