REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Keinginan Kota Tangerang menjadi tuan rumah Asian Games 2018 sepertinya harus menunggu presiden baru dilantik terlebih dahulu. Karena, saat presiden baru resmi dilantik akan memiliki menteri baru dengan kebijakan baru.
''Setelah berbicara dengan menpora hari Minggu (28/9) kemarin, dia sarankan agar menunggu presiden baru karena nantinya akan ada menteri baru juga. Karena, jika mengajukan sekarang, dikhawatirkan akan terbengkalai,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, kepada wartawan.
Karena nantinya, lanjut Arief, dirinya menginginkan gelanggang-gelanggan yang dibangun menggunakan dana kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora). ''Kalau Pakai APBD pasti besar, nah itu yang sebenarnya kita inginkan,” ungkapnya.
Jika nanti Kota Tangerang diizinkan menjadi salah satu kota yang menggelar Asian Games, Tangerang mempunyai waktu kurang lebih 4 tahun untuk membangun infrastrukturnya. Oleh karenanya, pekerjaan rumah Kota Tangerang bukan hanya membuat gelanggang tapi juga infrastruktur seperti jalan dan pelayanan lainnya.
“Nah Asian Games itu kan tidak hanya di Jakarta tapi juga di Palembang. Karena tidak mungkin Jakarta bisa mengatasi itu semua. Jadi, kita harapkan Tangerang juga dilibatkan,” ungkapnya.