Selasa 21 Oct 2014 22:11 WIB

UMM Raih Dua Medali Kejuaraan Dunia Taekwondo

Dua mahasiswa UMM raih medali kejuaraan dunia taekwondo dunia
Foto: dok Humas UMM
Dua mahasiswa UMM raih medali kejuaraan dunia taekwondo dunia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih bronze medal dalam kejuaraan dunia taekwondo, Jogjakarta Cup The 4th Eagle Spirit Taekwondo Academy (ESTA). Kejuaraan ini yang berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta awal bulan ini, 8-9 Oktober 2014 lalu.

Dua mahasiswa berprestasi dimaksud yakni Maftuh Anwar dan Rido Okta, duanya tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UMM.

Menurut kepala bagian minat bakat Biro Kemahasiswaan UMM, Harry Wijaya, kejuaraan dunia taekwondo diikuti sekitar 353 atlet taekwondo dari berbagai negara. “Peserta asing terbanyak berasal dari Malaysia dan Australia. Ada pula yang berasal dari Singapura, Korea Selatan, Thailand, Hongkong, Belanda, dan Myanmar,” kata Harry dalam siaran persnya, Selasa (21/10).

Harry menambahkan, UKM Taekwondo UMM memang sering menuai sukses, khususnya dalam satu tahun terakhir. Di awal tahun ini, tepatnya pada Februari 2014, UKM ini juga meraih sukses dalam kejuaran nasional (kejurnas) Jakarta Taekwondo Festival yang diadakan oleh Asean Taekwondo Federation (ATF).

Pada kejurnas itu, kata Harry, dari sembilan atlet UMM yang didelegasikan, empat di antaranya meraih emas. Sementara lima lainnya berbagi perak dan perunggu. “Alhamdulillah, saat itu dari semua yang kita kirim dapat medali,” ungkapnya bangga.

Saat berlangsungnya ESTA awal bukan ini, taekwondo UMM juga harus mengirimkan wakilnya pada kejuaraan daerah Tekwondo yang digelar di Surabaya. “Karena waktunya bersamaan, jadi tidak semaksimal saat kerjurnas di Jakarta. Untungnya, kami masih bisa meraih lima perak dan dua perunggu,” ujar Rido Okta, salah satu peraih medali pada kompetisi ESTA di Yogyakarta.

Ditanya soal meningkatnya prestasi Taekwondo UMM setahun terakhir, Rido mengaku hal itu didasari oleh tigal hal, yaitu perbaikan manajemen di internal organisasi, tingginya motivasi atlet dan pelatih yang profesional. “Yang paling signifikan tentu saja manajemen internal, karena hal itu lambat laun berdampak pada aspek-aspek lainnya,” papar Rido yang juga mahasiswa Teknik Elektro UMM ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement