REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Pelatnas Cabang Olahraga Dayung atau Rowing M Adris mengatakan pembibitan atlet di daerah masih sangat rendah sehingga potensi atlet-atlet dari berbagai wilayah masih kurang terlihat.
"Biasanya kita lihat dari Kejurnas, tapi sebenarnya saya lihat masih ada banyak potensi atlet lain yang belum tersalurkan," kata Adris di Jakarta.
Adris mengatakan cabang olahraga tertentu, khususnya rowing memang kurang dikenal di masyarakat sebab untuk melakukannya diperlukan sejumlah peralatan pendukung.
Sementara itu, pelatih Pelatnas lari Agus Ngamel menyatakan hal senada. Menurutnya pembibitan atlet di tingkat daerah sangat minim sehingga bakat-bakat atlet kurang tersalurkan.
"Belum maksimal di daerah untuk mendapat bibit atlet yang bagus, padahal kabupaten kota merupakan gudangnya atlet bagus," kata Agus.
Agus mengatakan, pihaknya bersama Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sudah menyelenggarakan kompetisi di daerah untuk melihat dan menyaring bakat-bakat baru di daerah namun hal tersebut dinilai masih kurang.
Padahal, kata Agus, jika sudah ditemukan atlet berbakat, dengan masa pelatihan sekitar satu hingga dua tahun saja sudah bisa memunculkan atlet yang layak mengikuti kejuaraan internasional.
"Bagaimana cari atlet baru kalau mengandalkan acara insidentil saja, kita di Pengurus Besar cari atlet tapi kalau daerah seolah cuek ya susah," kata dia.
Agus menambahkan, perlu dibangun sebuah sistem kompetisi dan penyaluran bakat dari tingkat pusat hingga daerah sehingga atlet-atlet daerah bisa termotivasi untuk memacu prestasinya dan bisa diikutsertakan pada seleksi Pelatnas.