REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) berharap bridge bisa menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2018. Lantaran bridge mempunyai peluang untuk menyumbang emas.
Ketua PB GABSI Ekawahyu Kasih mengatakan atlet bridge Indonesia saat ini sudah mempunyai nama besar terutama di kawasan Asia-Pasifik. Bahkan, atlet Indonesia juga sudah mampu menjadi juara dunia.
"Dua emas di Asian Games bisa diraih. Ini akan menambah pundi-pundi emas dan bisa menaikkan peringkat kita. Makanya, kami berharap pemerintah bisa mendorong agar bridge dipertandingkan di Asian Games," katanya di Jakarta, Selasa (18/11).
Atlet bridge Indonesia, kata Ekawahyu, sudah masuk jajaran lima besar dunia. Kondisi ini menunjukkan prestasi atlet Indonesia pantas dibanggakan dan perpeluang menjadi cabang pengumpul medali emas pada kejuaraan empat tahunan itu.
Keinginan ini bukan tanpa alasan. Saat ini atlet Indonesia yaitu pasangan Hengky Lasut-Eddy Manoppo dinobatkan sebagai juara dunia setelah menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Dunia Bridge 14th Red Bull World Bridge Series di Sanya, Hainan, Cina, 15-25 Oktober.
"Jika masuk Asian Games, kami akan berusaha keras untuk merebut emas. Peluang kita dicabang ini sangat besar," kata Ekawahyu.
Dengan mampu menjadi juara dunia, pasangan Hengky Lasut-Eddy Manoppo berhak mendapatkan bonus Rp 300 juta dari Djarum Foundation yang diserahkan oleh Menpora Imam Nahrawi. Selain itu, bonus juga diberikan ke pasangan putra dan tim putri yang mendapatkan perunggu.
Demi memaksimalkan atlet serta renegerasi, Ekawahyu mengaku akan memperbanyak keiikutsertaan atlet pada kejuaraan internasional. Sedangkan untuk pembinaan akan dilakukan melalui sekolah-sekolah.
"Pembinaan mulai sekolah sudah berjalan. Kami berharap dengan bisa masuk SEA Games maupun Asian Games akan memacu atlet untuk lebih giat lagi dalam berlatih," katanya.