REPUBLIKA.CO.ID, MAKAU -- Petinju Filipina, Manny Pacquiao, mempertahankan gelar juara WBO kelas welter di Makau, Minggu, dengan mengalahkan penantangnya Chris Algieri setelah sempat membuat petinju AS itu enam kali jatuh.
"Kemenangan itu bukan hanya kecepatan tanggannya. Dia adalah seorang petarung hebat. Dia melakukan semuanya dengan baik. Saya tidak pernah terluka, tapi dia dapat menghantam saya dengan satu pukulan besar," kata Algieri setelah pertarungannya dengan Pacquiao, seperti dikutip Reuters.
Pukulan pertama, pada ronde kedua, merupakan kombinasi sebuah pukulan Pacquiao dan Algieri tergelincir. Tapi dalam ronde keenam Algieri tumbang akibat pukulan bertubi-tubi Pacquiao. Algieri pun kembali tumbang pada ronde keenam dengan sebuah pukulan hook kanan.
Pukulan silang kiri yang kesembilan merobohkan Algieri. Petinju Amerika itu lepas dari hitungan wasit dan masih berlutut. Tapi, petinju yang mempunyai julukan "Pac-Man" itu kembali melepaskan rentetan pukulan yang menjatuhkan Algieri.
Meski telah dihajar bertubi-tubi pada ronde keenam, Algieri masih mampu bertahan hingga pukulan yang kesepuluh dari tangan kiri memicu bel terakhir. Beberapa pukulan Pacquiao tetap dapat mendarat dengan mulus meski Algieri berulangkali menghindar.
"Saya melakukan yang terbaik. Algieri itu bergerak cepat. Saya tidak terkejut dia tetap dapat bertahan karena itu yang terjadi saat dia melawan Ruslan Provodnikov," kata Pacquiao tentang lawannya.
Kemenangan atas Algieri itu kembali memunculkan peluang pertarungan panjang yang dinantikan antara Pacquiao dengan petinju Amerika Flyod Mayweather.
"Saya ingin pertarungan itu. Para penggemar layak menantikan pertarungan itu," kata pria bernama lengkap Emmanuel Dapidran Pacquiao itu.