REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana mengambil alih pengelolaan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, serta secara berkala mengadakan pertemuan dengan pengurus organisasi keolahragaan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan untuk merealisasikan rencana tersebut telah menandatangani surat yang ditujukan ke pihak terkait.
"Hari ini saya menandatangani surat untuk dikirimkan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dan tembusannya ke Sekretariat Negara (Setneg)," katanya di sela-sela pertemuan dengan pengurus besar cabang olahraga di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (24/11).
Dengan adanya rencana ini, Kemenpora meminta masukkan kepada semua pihak termasuk dengan pengurus cabang olahraga yang selama ini menggunakan GBK serta pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Makanya pertemuan seperti ini harus dilakukan secara rutin. Minimal dua bulan sekali," kata pria yang juga politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Rencana pengambilalihan kawasan GBK disambut dengan baik oleh beberapa pengurus cabang olahraga yang selama ini menggunakan kawasan yang dibangun sebelum Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962 itu.
Dukungan pengelolaan GBK oleh Kemenpora di antaranya dsri pengurus Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) yang diwakili oleh Sadek Algadri.
"GBK di bawah kementerian sangat kami apresiasi. Senayan adalah rohnya olahraga. Tapi saat ini sudah dicabut karena sudah digunakan untuk hotel dan lainnya," kata Sadek Algadri di sela-sela pertemuan berlangsung.
Selain itu, dukungan juga disampaikan oleh Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Selama ini, GBK menjadi pusat pembinan atlet renang Indonesia. Namun, saat ini pemusatan latihan nasional banyak dilakukan di luar GBK.
Selain judo dan renang, cabang olahraga yang menjalani pemusatan latihan nasional di GBK di antaranya adalah karate, bilyard, angkat besi, panahan, tinju, softball/baseball, anggar, voli pantai dan tenis meja.