Senin 24 Nov 2014 16:06 WIB

Kemenpora Siap Ambil Alih Pengelolaan Stadion GBK

Seorang pekerja merawat rumput lapangan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (1/7). Perawatan rutin stadion dilakukan guna menjaga kondisi stadion yang digunakan berbagai kegiatan dari olahraga hingga konser musik.
Foto: ANTARA FOTO/Aubrey Kandelila Fanani
Seorang pekerja merawat rumput lapangan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (1/7). Perawatan rutin stadion dilakukan guna menjaga kondisi stadion yang digunakan berbagai kegiatan dari olahraga hingga konser musik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana mengambil alih pengelolaan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, serta secara berkala mengadakan pertemuan dengan pengurus organisasi keolahragaan.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan untuk merealisasikan rencana tersebut telah menandatangani surat yang ditujukan ke pihak terkait.

"Hari ini saya menandatangani surat untuk dikirimkan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dan tembusannya ke Sekretariat Negara (Setneg)," katanya di sela-sela pertemuan dengan pengurus besar cabang olahraga di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (24/11).

Dengan adanya rencana ini, Kemenpora meminta masukkan kepada semua pihak termasuk dengan pengurus cabang olahraga yang selama ini menggunakan GBK serta pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

"Makanya pertemuan seperti ini harus dilakukan secara rutin. Minimal dua bulan sekali," kata pria yang juga politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Rencana pengambilalihan kawasan GBK disambut dengan baik oleh beberapa pengurus cabang olahraga yang selama ini menggunakan kawasan yang dibangun sebelum Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962 itu.

Dukungan pengelolaan GBK oleh Kemenpora di antaranya dsri pengurus Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) yang diwakili oleh Sadek Algadri.

"GBK di bawah kementerian sangat kami apresiasi. Senayan adalah rohnya olahraga. Tapi saat ini sudah dicabut karena sudah digunakan untuk hotel dan lainnya," kata Sadek Algadri di sela-sela pertemuan berlangsung.

Selain itu, dukungan juga disampaikan oleh Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Selama ini, GBK menjadi pusat pembinan atlet renang Indonesia. Namun, saat ini pemusatan latihan nasional banyak dilakukan di luar GBK.

Selain judo dan renang, cabang olahraga yang menjalani pemusatan latihan nasional di GBK di antaranya adalah karate, bilyard, angkat besi, panahan, tinju, softball/baseball, anggar, voli pantai dan tenis meja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement