Selasa 25 Nov 2014 14:53 WIB

Pencak Silat Bakal Didaftarkan ke UNESCO

Pencak Silat (ilustrasi)
Foto: Antara/Syaiful Arif
Pencak Silat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Pemerintah akan mendaftarkan seni beladiri pencak silat ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB alias UNESCO sebagai identitas olahraga tradisional Indonesia.

"Prosesnya sementara berjalan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah wayang, batik, dan angklung akan menyusul pencak silat," kata Asisten Deputi Olahraga Rekreasi Bambang Laksono di Jakarta, Selasa (25/11).

Laksono menambahkan ketika olahraga beladiri tradisional ini terdaftar di UNESCO akan memertegas pengakuan bahwa pencak silat berasal dari Indonesia. "Olahraga ini (pencak silat) adalah identitas bangsa yang harus tetap di jaga dan dilestarikan. Olahraga ini bahkan berkembang pesat hingga ke berbagai negara," katanya.

Laksono menambahkan belum lama ini telah dilaksanakan road show pencak silat ke sejumlah negara seperti Belanda, Bulgaria, Praha dan Spanyol, bahkan pada 12-14 Agustus lalu digelar festival bela diri Indonesia termasuk di dalamnya pertunjukan pencak silat.

"Ini bukti bahwa pemerintah serius mendaftarkan olahraga tradisional ini ke UNESCO walaupun memang butuh proses. Pemerintah sementara mengusahakan proses itu," kata Laksono.

Pria berkaca mata ini menambahkan Indonesia kaya permainan dan olahraga tradisional yang berkembang dan masih dimainkan dalam berbagai iven hingga saat ini.

Dia mencontohkan olahraga tradisional loncat batu di Kepulauan Nias, adu kepala di Kepulauan Bima, karapan sapi di Madura, pacuan kuda di NTT, sepak raga dari Sulawesi Selatan serta sondah-mandah permainan tradisional pulau Jawa.

Di Indonesia ada 11 olahraga tradisional yang sudah dibakukan Kemenpora yaitu egrang, gebuk bantal, terompah panjang, lari balok, tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan serta gasing, dan masing-masing telah memiliki tata cara permainan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement