Selasa 25 Nov 2014 18:50 WIB

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraaan Dunia Wushu 2015

Atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni.
Foto: EPA
Atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia akan menjadi penyelenggara Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 yang digelar di Istora Senayan Jakarta pada November 2015. Kabar ini diutaraka kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia Iwan Kwok.

"Ada sekitar 100 negara yang tergabung dalam International Wushu Federation atau IWUF. Kami memperkirakan 1.500 atlet wushu yang akan bertanding di kejuaraan dunia ini," kata Iwan di Jakarta seperti dikutip Antara, Selasa(25/11).

Dia mengatakan IWUF memberikan kepercayaan kepada Indonesia menjadi tuan rumah karena dinilai serius mengembangkan olahraga wushu. Selain itu Indonesia dinilaimemiliki prestasi yang mulai menanjak di berbagai kejuaraan.

Bahkan kata dia, PB Wushu Indonesia berhasil menggelar kejuaraan-kejuaraan berkelas dunia maupun kejuaraan nasional.

"Karena itulah IWUF memberikan tanggung jawab ini agar kita menyelenggarakan kejuaraan dunia. Ini juga mau menggambarkan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia terhadap olahraga wushu semakin meningkat. Pengurus pun (PB Wushu) akan berupaya maksimal suskeskan event ini," katanya.

Sementara itu Ketua Umum Wushu Indonesia Supandi Kusuma menambahkan semakin banyak event yang diikuti, atlet akan menimba ilmu tentang bagaimana teknik, keahlian, taktik dan strategi agar tampil maksimal dan berprestasi.

"Kejuaraan dunia ini menjadi momentum bagus bagi semua atlet wushu Indonesia," katanya.

Pada Kejuaraan Dunia Wushu di Malaysia, November 2013 lalu, Indonesia hanya meraih perunggu atas nama Junita Malau.

Sementara di Kejuaraan Dunia Sanda yang digelar 20-21 November di Istora Senayan Jakarta, Indonesia meraih satu emas, satu perak dan dua perunggu atas nama Moria Manalu, Junita Malau, Hertati dan Edowar Virnanda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement