Rabu 25 Feb 2015 16:08 WIB

Menpora: Cenderawasih Jadi Ikon Asian Games 2018

Menpora Imam Nahrawi (tengah) berlari bersama Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe (paling kanan) dan beberapa pejabat lain Papua lain adu sprint saat menjajal lintasan atletik standar internasional di Sekolah Menengah Atas Negeri Khusus Olahraga di Jayap
Foto: kemenpora.go.id
Menpora Imam Nahrawi (tengah) berlari bersama Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe (paling kanan) dan beberapa pejabat lain Papua lain adu sprint saat menjajal lintasan atletik standar internasional di Sekolah Menengah Atas Negeri Khusus Olahraga di Jayap

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Selain menyarankan agar batu akik mewarnai Asian Games 2018, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi juga menghendaki agar burung Cenderawasih, burung yang dilindungi dan satu-satunya yang hidup di tanah Papua, menjadi ikon saat Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.

"Beberapa wilayah di Indonesia memiliki kekayaan batu akik yang dikenal di dunia. Saya ingin akik Papua juga jadi cenderamata saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Selain itu, Burung Cenderawasih juga bisa jadi salah satu ikon Asian Games itu yakni Burung Cenderawasih," kata Menpora saat membuka kongres KNPI ke-14, 24-28 Februari 2015 di gelanggang olahraga (GOR) Jayapura, Papua, Selasa (24/2) malam.

Dalam siaran pers Kemenpora, pembukaan Kongres KNPI 2015 ini juga dihadiri para petinggi Polri dan TNI, serta pimpinan instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Tanah Papua. Pengurus KNPI dari Malaysia juga hadir sebagai tamu kehormatan pada kongres tersebut. "Saya hadir di sini untuk beri dukungan penuh atas penyelenggaraan Kongres KNPI di Papua," ujar Menpora di hadapan seribuan orang yang menghadiri pembukaan kongres itu.

Menpora berharap pelaksanaan Kongres KNPI di Papua itu dapat melahirkan sejarah baru yakni Sumpah Pemuda II yang bermakna sebagai momentum tonggak sejarah kepemudaan di Tanah Air. "Sumpah pemuda I pada 28 Oktober 1928 bermakna perjuangan bangsa Indonesia, dan sumpah pemuda II pada momentum kongres ini bermakna tonggak sejarah kepemudaan di Indonesia," tegas Menpora disambut tepuk tangan meriah para hadirian yang didominasi kaum muda itu.

Ketua DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko dalam pidato sambutan dan perpisahan juga mengatakan, selama hidup masih punya harapan dan impian agar warga Indonesia asal Papua bisa menjadi Presiden Republik Indonesia. "Saya sangat memimpikan bisa berjabatan tangan dengan Presiden RI asal Papua suatu saat nanti sebelum saya meninggal," kata Taufan ketua DPP KNPI periode 2011-2015 ini.

Sebelum membuka Kongres, pagi harinya Menpora  bersama Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, Sekretaris Daerah Papua T.E.A Heri Dosinaen, Direktur IPDN Kampus Papua, Margaretha Rumbekwan, dan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Yuni Poerwanti, melakukan peninjauan ke Sekolah Menengah Atas Negeri Khusus Olahraga, PPLP Papua dan IPDN Kampus Papua yang berlokasi di Bumi Perkemahan Waena Jayapura.

Sekolah Menengah Atas Negeri Khusus Olahraga dibuka pada 2012, merupakan program pemerintah Provinsi Papua untuk pembinaan usia dini atlet-atlet potensial Papua yang diharapkan mampu mengharumkan Papua dan Indonesia pada bidang olahraga. “Sekolah ini membina 14 cabang olahraga, dimana 8 cabang olahraga dibiayai dengan menggunakan dana Kemenpora melalui kegiatan PPLP, sedangkan 6 cabang olahraga lainnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua,” jelas Lukas Enembe .

Menpora Imam Nahrawi menyambut bangga berdirinya Sekolah Menengah Atas Negeri Khusus Olahraga, PPLP Papua dan IPDN Kampus Papua yang letaknya berdekatan. "Cabang olahraga unggulan Provinsi Papua hendaknya dikembangkan pula di Sekolah Menengah Atas Negeri Khusus Olahraga ini," harap Imam Nahrawi.

Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan Menpora bersama rombongan ke GOR Sekolah Menengah Atas Negeri Khusus Olahraga, lapangan dan lintasan atletik standar internasional yang menggunakan dana APBN dalam proses pembangunannya.  Kedua sarana tersebut dalam proses pembangunan sekitar 80 persen dari tuntas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement