REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tim dayung kategori kano dan kayak Indonesia gagal menambah medali emas pada hari kedua perlombaan untuk sektor putri yang berlangsung di Marina Channel, Singapura, Senin (8/6). Dari tiga nomor final kayak yang ditandingkan, Erni Sokoy dan kawan-kawan hanya mampu menambah satu medali perak dan satu perunggu.
Melalui nomor K1 500 meter, Erni meraih perak setelah berada di urutan kedua dengan catatan waktu 1 menit 59,986 detik. Ia tertinggal 4,45 detik dari sang juara asal Singapura, Stephenie Chen.
Kemudian, satu medali perunggu tambahan didapat melalui duo Erni dan Masripah pada nomor K2 500 meter. Catatan waktu keduanya tertinggal 3,970 detik juga dari wakil Singapura yang keluar sebagai juara.
Sementara, pada nomor K4 500 meter, tim kayak Indonesia harus puas pada peringkat keempat dengan catatan waktu 1 menit 44,786 detik. Tertinggal dari tiga negara teratas yaitu Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Berbicara kepada wartawan seusai perlombaan, Erni menyebut salah satu penyebab kekalahannya atas wakil tuan rumah adalah keterlambatan start.
Untuk nomor jarak pendek, hal itu fatal mengingat untuk mengejar ketertinggalan tidak mudah. Selain itu, Erni mengatakan, persiapannya lebih difokuskan di nomor double, bukan single.
"Masih bersyukur (karena mendapatkan medali perak) dari pada tidak dapat sama sekali. Target saya juara satu. Tapi, lawan lebih siap," kata dia.
Erni masih akan turun di dua nomor final esok yaitu K1 dan K2 200 meter. Hasil negatif pada hari ini jadi pelajaran baginya. "Besok persiapannya, start harus lebih cepat. Jangan sampai ketinggalan lagi," ujar Erni.
Manajer tim Hari Sidarta menjelaskan, cabor dayung kategori kano dan kayak ditargetkan empat emas. Namun, sejauh ini baru satu emas via Marjuki pada C1 1000 meter putra pada perlombaan hari pertama. "Mudah-mudahan besok kita bisa menambah medali emas. Pada nomor-nomor final 200 meter putra-putri kita upayakan lebih baik," kata Hari.