REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pelari Triyaningsih menyumbang emas kedua bagi kontingen Indonesia, setelah menjadi yang terbaik pada nomor 10 ribu meter SEA Games 2015 di lintasan lari Stadion Nasional Singapura, Kamis (11/6). Sebelumnya, atlet kelahiran Semarang Jawa Tengah itu mempersembahkan emas dari nomor 5.000 meter.
Bagi Triyaningsih, pencapaian di nomor 10 ribu meter itu adalah mempertahankan emas yang direbut pada SEA Games 2013 di Myanmar. "Aku tadi merasa larinya enak. Saya bawa santai aja. Untuk lari cepat sejak awal itu bagian dari strategi saja," kata Triyaningsih usai menyelesaikan perlombaan.
Atlet andalan Indonesia saat turun di nomor 10 ribu meter itu memang terlihat cukup tenang. Sejak start, atlet yang juga seorang pegawai negeri sipil itu langsung berada didepan. Pelan tapi pasti, Triyaningsih terus menjaga keunggulannya atas atlet yang berada dibelakangnya.
Dengan berlari konstan, Triyaningsih terus meninggalkan lawan-lawannya dan bisa menyalip satu persatu. Bahkan, atlet andalan Indonesia mampu mengejar atlet yang meraih perak yaitu Thi Hue Pham. Akhirnya, Triyaningsih mampu finis dengan waktu 33 menit 44,53 detik.
"Sebenarnya ada keinginan untuk mencetak rekor. Tapi saat ini belum saatnya karena habis masa recovery. Yang jelas ini adalah awal yang bagus bagi saya," kata atlet berusia 27 tahun itu.
Rekor SEA Games yang hingga saat ini belum dipecahkan adalah 32 menit 49,47 atas nama Triyaningsih sendiri. Adapun rekor tersebut diciptakan saat turun di SEA Games 2009 di Laos. Usai turun di SEA Games, Triyaningsih mengaku akan terus berlatih juga mempertajam catatan waktunya. Apalagi beberapa kejuaraan telah menunggunya seperti kejurnas, PON 2016 hingga mempersiapkan diri untuk SEA Games 2017 hingga Asian Games 2018.
Emas yang diraih oleh Triyaningsih merupakan yang kelima bagi kontingen atletik Indonesia. Selain dari Triyaningsih, emas dipersembahkan oleh Hendro dari jalan cepat, Maria Londa dari lompat jauh dan Agus Prayogo dari nomor 10 ribu meter putra.