REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Posisi Indonesia masih harus kerja keras di arena SEA Games 2015 di Singapura. Meski para atlet sudah berjuang maksimal, poisisi kontingen Merah Putih masih jauh dari target raihan medali dan peringkat yang diproyeksikan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, meminta para atlet yang belum berlomba untuk terus berjuang mendulang emas dan mendongkrak peringkat.
“Posisi Indonesia dalam klasemen sementara masih belum beruntung. Ada beberapa cabang unggulan yang meleset dari target meski para atlet sudah berjuang keras dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Karena itu, kita berharap atlet yang akan terjun dalam perebutan medali pada dua terahir lomba bisa meraih prestasi maksimal. Kita minta kepada kontingen agar terus berjuang dan jangan menyerah hingga akhir,” kata Imam Nahrawi yang terus menyemangati kontingen Indonesia.
Hingga Ahad (14/6) pagi, Indonesia masih berada di peringkat kelima di bawah Thailand, Singapura, Vietnam dan Malaysia. Indonesia baru mengumpulkan 38 medali emas, 47 perak dan 62 perunggu. Berselisih tujuh emas dari Malaysia yang menempati posisi keempat.
Imam mengatakan selisih dengan Malaysia seharusnya bisa menipis jika saja di beberapa nomor cabor unggulan tidak terpeleset. Seperti panahan yang kalah di final dari Malaysia dan Vitenam pada Sabtu (14/6), dan beberapa cabor lain.
"Dalam dua hari terakhir SEA Games 2015, kita harapkan atlet Merah Putih dapat memberikan hasil terbaik guna menjaga martabat bangsa,” tambah dia.
SEA Games 2015 yang resmi dibuka pada 5 Juni 2015 dan diringi pesta kembang api meriah, akan ditutup pada Selasa (16/6) malam. SEA Games 2015 dengan moto Celebrate the Extraordinary (Merayakan saat-saat luar biasa), bertepatan dengan ulang tahun Singapura ke-50. Sekitar 7000 atlet dan ofisial dari 11 negara Asia Tenggara memeriahkan pesta olah raga terbesar di Asia Tenggara yang mempertandingkan 36 cabang olahraga (cabor) ini.
Kontingen Indonesia menerjunkan 522 atlet putra dan putri yang berlaga di 32 cabor. Menpora berharap, beberapa cabor andalan yang masih bertanding, seperti dayung, balap sepeda, bola voli dan bulu tangkis, mampu memenuhi dan bahkan melampauai target raihan emas ketika Timnas Sepak bola sudah tersingkir di semi final dan harus mengakui ketagguhan Thailand.
“Masih ada kesempatan untuk mengumandangkan Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di Singapura. Maksimalkan kesempatan ini dengan terus mengobarkan semangat juang” kata dia.
Namun demikian, apapun hasilnya nanti, Menpora tetap melihat memang harus ada evaluasi menyeluruh dan perubahan total dalam strategi pembinaan olah raga nasional. Demi mencapai kemajuan prestasi untuk kembali menjadi yang terbaik Asia Tenggara, menjadi macan di Asia dan disegani di pentas olah raga dunia. (ADV)
Ikuti Whatsapp Channel Republika