REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan semua pemangku kepentingan atau "stakeholder" olahraga pada Jumat (19/6) di Kantor Kemenpora, Jakarta. Pertemuan itu dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil SEA Games 2015 Singapura.
"KONI akan kami panggil terkait pembinaan. Selain itu, ada beberapa fakta bahwa ada anggota KONI tidak bisa berangkat ke Singapura serta anggota KOI tidak dibina termasuk Satlak Prima," kata Menpora saat menunggu kedatangan para atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (17/6).
Menurut Menpora, pihaknya akan mendalami betul-betul terkait hasil SEA Games 2015 karena mungkin saja hanya sekedar mengejar target tetapi tidak melihat sosok atletnya, persiapan, dan lain sebagainya.
"Sehingga ke depan kami lakukan sinkronisasi kembali secara ketat dan terus terang saya meminta kepada semua pihak untuk mengawasi evaluasi ini agar berjalan dengan baik," kata mantan Sekjen PKB itu.
Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengatakan harus ada sinergi yang kuat antara pemerintah dengan para stakeholder olahraga terkait dengan pencapaian kontingen Indonesia yang hanya menempati peringkat kelima dalam perolehan medali SEA Games 2015 Singapura.
"Harus ada sinergi yang kuat, jujur, dan terbuka antara pemerintah dengan stakeholder olahraga antara lain KOI, KONI, PRIMA serta masing-masing Pengurus Besar (PB) atau Pengurus Pusat (PP) masing-masing cabang olahraga untuk melakukan evaluasi setelah SEA Games 2015," katanya.
Seperti diketahui, Indonesia menempati peringkat kelima dalam perolehan medali SEA Games 2015 dengan total 182 medali yang terdiri atas 47 medali emas, 61 perak, dan 74 perunggu.
Negeri Gajah Putih, Thailand tampil sebagai juara umum dengan raihan total 247 medali yang terdiri atas 95 medali emas, 83 perak, dan 69 perunggu.