REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan Dewan Olimpiade Asia (OCA) akan terus mengingatkan pemerintah Indonesia untuk membayar utang. Utang itu, kata dia, harus dilunasi sebelum perhelatan Asian Games 2018 digelar di Indonesia.
Gatot menyebutkan Indonesia mempunyai kewajiban pembayaran jaminan deposit sesuai kontrak tuan rumah sebesar dua juta dolar AS. Selain itu, untuk kampanye iklan dan PR pada kontrak yang sama harus dibayar sebesar 15 juta dolar AS.
Untuk melunasi itu, Gatot memastikan Indonesia sudah siap membayarkan semua utang tersebut. Namun, Indonesia perlu memastikan kepemilikan rekening OCA. Indonesia tidak mau membayarkan utang tersebut tanpa pengakuan kepemilikan rekening itu dari pejabat OCA.
"Kita punya uangnya, kita akan bayarkan. Tapi kita harus pastikan rekening itu benar-benar milik OCA," kata Gatot, Ahad (12/7).
Selain mengingatkan untuk membayarkan utang tersebut, OCA akan melakukan pengecekan rutin terhadap kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Selain itu Indonesia juga dijadwalkan akan melakukan evaluasi an perencanaan terhadap kegiatan OCA dan kesiapan Indonesia menjad tuan rumah Asian Games 2018 pada September 2015 di Turkmenistan.