Rabu 19 Aug 2015 21:16 WIB

Penunjukkan Ketua Kontingen Olimpiade 2016 Dilakukan Akhir Tahun

Red: M Akbar
Djoko Pekik Irianto (kiri)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Djoko Pekik Irianto (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora berharap penunjukan Ketua Kontingen Indonesia (Chef de Mission) untuk Olimpiade Rio 2016 sudah ada pada akhir 2015.

"Menurut saya, penunjukan ketua kontingen tidak terlalu mendesak jika dilakukan dua tahun sebelumnya. Tapi, paling tidak pada akhir tahun ini sudah ditentukan," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik Irianto selepas diskusi "Bulu Tangkis Indonesia Setahun Menuju Olimpiade" di Jakarta, Rabu (19/8).

Djoko mengatakan penunjukan ketua kontingen akan menyusul penetapan atlet-atlet yang telah lolos kualifikasi Olimpiade dari cabang-cabang olahraga kecuali bulu tangkis.

"Sekarang baru ada tiga atlet yang lolos, dua dari panahan dan satu dari lompat jauh. Terakhir pada April 2016 adalah dari bulu tangkis," kata Djoko.

Meski penunjukan ketua kontingen dijadwalkan pada akhir 2015, Djoko mengatakan persiapan menuju Olimpiade Rio 2016 telah berjalan dari masing-masing cabang olahraga di bawah koordinasi Satlak Prima.

"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kami hanya tinggal melakukan koordinasi. Itu yang mungkin jadi penghambat. Tapi, bukan berarti ketua kontingen akan menyiapkan semua dari awal," kata Djoko.

Namun, Djoko belum dapat memastikan apakah Ketua Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Rio 2016 berasal dari mantan-mantan atlet olahraga nasional. "Kami akan membicarakan mana yang terbaik," kata Djoko.

Sementara, mantan Ketua Kontingen Indonesia dalam Olimpiade London 2012 Erick Thohir berharap penunjukan ketua kontingen sudah dilakukan sejak dua tahun sebelum Olimpiade Rio 2016 diselenggarakan.

"Di Brasil, semua serba kekurangan. Kemungkinan juga akan kekurangan hotel," kata Presiden klub Inter Milan itu.

Erick menyarankan persiapan kontingen Indonesia sudah harus dilakukan satu tahun sebelum Olimpiade, seperti kontrol kesehatan atlet serta pengadaan peralatan olahraga bagi atlet.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement