REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Persatuan Gulat Seluruh Indoensia (PGSI), Doddy Iswandi, mengatakan ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, mengirimkan surat undangan kepada anggota cabor. Isinya berupa permintaan untuk tidak mengirimkan mandat kepada yang disebut masih menggugat KOI dan memiliki sangkutan hukum di Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI).
“Rita menulis surat ke ketum PB yang isinya tidak memasukkan sekjen sebagai perwakilan ke Rapat Anggota Istimewa,'' kata Doddy kepada Republika.co.id, Ahad (27/9).
''Itu tidak ada di dalam AD/ART,'' katanya. ''Ini cara-cara yang digunakan oleh Rita untuk menekan organisasi.''
Doddy menyebutkan ada tiga cabor yang menerima surat tersebut, antara lain PB Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PORLAKI). Porlaki diminta agar tidak mengirim sekjennya sebagai peserta rapat.
Kemudian kepada PB Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia (Perkemi) agar tidak mengirim Timbul Thomas Lubis dan PB Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) yang melarang Sekjen Meirari Nainggolan.
Ia menambahkan, selama di bawah kepengurusan Rita, organisasi KOI cenderung berjalan sendiri tanpa berkoordinasi dengan anggotanya.