Kamis 01 Oct 2015 09:51 WIB

FORNAS Langkah Ampuh Jadikan Olahraga Gaya Hidup

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga  Adhyaksa Dault
Foto: ROL
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai perlu menjadikan olahraga sebagai gaya hidup masyarakatnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menilai, Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) 2015 yang akan digelar di Bali, 9-11 Oktober mendatang, sebagai langkah ampuh untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup warga Indonesia ke depan.

 "Untuk itu diperlukan upaya sinergis semua pihak terutama para pemangku kepentingan dunia olahraga nasional," ujar Adhyaksa kepada wartawan, Kamis (1/10).

Menurut dia, Fornas merupakan momen penting dalam pemberdayaan olahraga nasional, khususnya upaya untuk memasyarakatkan dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup.

Karena itulah, menurut tokoh yang saat ini merupakan ketua Kwartir Nasional Pramuka tersebut, perlu kerja sama dan sinergi berbagai pihak, terutama para pemangku kepentingan dunia olahraga.

Adhyaksa menegaskan, tujuan luhur menjadikan olahraga sebagai gaya hidup bangsa tak mungkin tercapai tanpa upaya sinergis setiap pemangku kepentingan. Alasannya, dengan begitu kompleksnya persoalan di dunia olahraga, setiap pemangku kepentingan bisa berpartisipasi lebih konkret pada hal-hal yang menjadi tugas pokok atau pun kekuatan utama yang dimilikinya. 

“Sinergi dengan pemangku kepentingan lain menjadikan pekerjaan besar dan berat itu tak hanya lebih ringan, melainkan makin mungkin untuk dicapai,” kata Adhyaksa.

Berkaitan dengan pemasyarakatan olahraga dalam kehidupan masyarakat, tokoh yang tengah digadang-gadang untuk momen politik Pilkada itu menyatakan apresiatif terhadap gerakan olahraga di hari Jumat yang saat ini telah menjadi kebiasaan umum. Tetapi ia menilai, gerakan itu akan lebih memiliki dampak kalau dilaksanakan setiap hari.

“Dulu kita punya kebiasaan melakukan Senam Pagi Indonesia, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), bahkan Taiso di zaman Jepang yang seringkali dilakukan setiap hari. Mungkin sebaiknya memang dilakukan setiap hari agar dampaknya kian terasa,” ungkapnya. 

Untuk itulah, kata dia, sebaiknya semua pihak pun memikirkan bagaimana membuat semangat untuk berolahraga itu tetap terjaga terus menerus.

“Jangan hanya karena ada even-even besar, Fornas atau TAFISA saja. Kita harus lebih mengupayakan semangat berolahraga itu kita hayati dalam kegembiraan dari hari ke hari,” tutur dia.

Sementara itu, berkenaan dengan kesiapan pelaksanaan FORNAS ke-3 di Bali, Ketua Panitia FORNAS 3 Bali, Aning Perdaningrum mengatakan, dengan upaya yang telah dilakukan panitia bekerja dan melibatkan partisipasi semua pihak jauh-jauh hari, ia yakin even tersebut akan terselenggara sukses.  Saat ini, menurut Aning, perhelatan besar tersebut telah siap  digelar.

“Bahkan Ketua MPR Zulkifli Hasan telahmemastikan akan datang dan mengikuti Fornas,” ungkap Aning.

Ketua Bidang Promosi Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Ervik Ari Susanto mengatakan, perhelatan tersebut akan diikuti setidaknya 6 ribu atlet dari 32 provinsi. Mereka akan bertanding di 40 cabang olahraga yang diperlombakan.

“Kecuali cabang olahraga cheerleader, kami mengundang juga negara-negara tetangga di ASEAN untuk ikut berpartisipasi,” kata Ervik. Hingga saat ini negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Thailand dan Taiwan telah menyatakan kesiapan untuk ikut berlaga.

Menurut Ervik, sukses penyelenggaraan FORNAS akan menjadi langkah awal bagi keberhasilan penyelenggaraan momen dunia, TAFISA World Games 2016. 

TAFISA World Games pun bakal menjadi salah satu ajang pariwisata terbesar yang digelar Indonesia tahun depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement