REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang warga Filipina ditahan di Arab Saudi atas dugaan membantu seorang warga Suriah membuat rompi bahan peledak untuk serangan bunuh diri di negara kerajaan itu, kata Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (4/10).
Tersangka warga Suriah yang dikenali bernama Mohamed al-Barazi diduga mengubah rumah yang mereka tinggali bersama di sebuah perumahan di ibu kota Saudi itu, menjadi pabrik bom, kata juru bicara kementerian.
Dia juga dituduh memiliki rumah kedua di Riyadh yang ia gunakan sebagai rumah persembunyian bagi pelarian militan. Barazi ditahan dalam sebuah serbuan polisi di ibu kota Saudi, Rabu, kata jurubicara tersebut.
Polisi kemudian menggerebek rumah diduga pabrik bom yang dipasangi jebakan.
Warga Filipina yang tidak disebutkan identitasnya itu, mengenakan rompi bunuh diri saat ia ditangkap.
Setelah rumah tersebut dinyatakan aman, polisi menemukan dua rompi peledak, 10 kotak bahan-bahan pembuatan bom, dan dua senjata api, demikian pernyataan kementerian.
Saat ditanya di stasiun televisi pemerintah apakah Barazi diduga memiliki kaitan dengan kelompok Negara Islam, juru bicara tersebut mengatakan pihak berwajib "belum mempunyai bukti cukup untuk mengaitkannya langsung dengan kelompok teroris itu".
Serangkaian serangan yang diakui oleh IS di Arab Saudi pada 2015 telah menewaskan puluhan orang.
Pada Juli, pihak berwajib mengumumkan bahwa mereka telah menahan 431 orang, sebagian besar warga Arab Saudi, atas dugaan keterlibatan dengan sebuah organisasi sel IS.
Arab Saudi ambil bagian dalam perang melawan IS di Suriah yang dipimpin AS sejak September 2014, sehingga menimbulkan kekhawatiran adanya serangan balas dendam.