REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda (PP Pordasi) mendesak adanya regenerasi kepengurusan pusat Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Ketua PP Pordasi, Muhammad Chaidir Saddak menilai, kepemimpinan puncak KOI berjalan adalah salah satu biang perpecahan sejumlah pengurus induk cabang olah raga (cabor) nasional.
Chaidir mengatakan Pordasi adalah salah satu korban dari dualisme kepengurusan induk berkuda yang dipimpinnya. "Dualisme di seluruh cabor di Indonesia itu ya karena KOI dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia)," kata dia dalam jumpa persnya di komplek Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (7/10).
Karena itu, Chaidir menilai tak heran dengan kisruh menjelang Kongres KOI yang akan digelar akhir Oktober ini. Sebab, beberapa pengurus induk cabor melihat tak ada niatan dari KOI untuk membuat keutuhan pengurus induk cabor nasional.
''Apa pantas Rita (Subowo) memimpin lagi?,'' tegas dia.
PP Pordasi mendukung penuh aksi yang dilakukan banyak pengurus induk cabor untuk mengambil alih regenerasi KOI. Yaitu membuat Tim Penjaringan tandingan untuk menyaring sejumlah calon ketua umum KOI yang akan disorongkan dalam kongres nantinya.