REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik di tubuh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah berakhir. Sekjen KOI, Hifni Hasan, mengatakan kedua pihak yakni tim koordinasi anggota dan Ketua Umum KOI Rita Subowo telah mengadakan kesepakatan pada Jumat (23/10) di Kantor KOI, Jakarta.
Sebelumnya, perwakilan KOI dan utusan tim Gedung Serbaguna telah bertemu dan membuat komitmen pada Kamis (22/10) yang menjadi pegangan untuk kesepakatan secara tertulis pada Jumat. Utusan Serbaguna itu diantaranya Ketua Umum PB Perkemi Indra Kartasasmita, Sekretaris Umum PB IPSI Erizal Chaniago, dan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB IPSI Tamsil Rimsal.
“Kesepakatannya semua menjadi satu. Tim 8 datang ke KOi dan bertemu bu Rita pada Jumat. Sudah islah demi kongres,” kata Hifni kepada Republika.co.id, Senin (26/10).
Hifni mengatakan dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa pengambilan formulir diambil melalui tim penjaringan KOI. Selanjutnya, KOI memenuhi permintaan delapan cabor anggota dan sembilan anggota baru yang meminta diundang dan menjadi peserta kongres. Terakhir, status PB Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PB Pordasi) sebagai observer dalam kongres.
Dengan islah demikian, surat peringatan pemberhentian sementara 8 cabor anggota dicabut oleh Komite Eksekutif dan dapat mengikuti kongres yang dijadwalkan pada 31 Oktober mendatang.
“Kita menjunjung tinggi dasar-dasar olahraga, respect, excellent, friendship dan fairplay. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi konflik di tubuh KOI,” ujar Hifni.