REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bakal melakukan kongres pada Sabtu (31/10) di Jakarta. Sebanyak 59 cabang olahraga (cabor) anggota badan olahraga internasional di Indonesia itu bakal meregenerasi kepengurusan untuk periode kepemimpinan 2015/19.
Namun ada dua kepengurusan cabor yang dibekukan hak pilihnya.Ketua Tim Penjaringan Calon Ketua Umum (Caketum) KOI, Achmad Budiharto mengungkapkan, dua pengurus induk cabor tersebut adalah Pengurus Pusat (PP) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), dan PP Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi).
"Tim Penjaringan kan hanya menyampaikan apa yang di sampaikan (pengurus) KOI kepada kami (Tim Penjaringan)," kata Achmad saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (30/1).
Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) PP PBSI itu mengungkapkan, KOI yang meminta agar dua induk cabor tersebut dibekukan hak memilih dan dipilihnya dalam Kongres KOI, Sabtu (31/10). Adapun alasan KOI dikatakan Achmad, pertama soal PSSI.
Achmad mengatakan KOI menyampaikan persoalan sanksi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) kepada kepengurusan PSSI, bahwa federasi sepak bola nasional itu masih belum dicabut. Itu artinya, kata dia, bagi KOI kepengurusan PSSI di bawah Ketua Umum La Nyalla Mattaliti, sementara tak punya hak untuk ambil suara dalam kongres.
Sedangkan untuk Pordasi, diterangkan Achmad, bahwa masih ada pertentangan antara KOI dan federasi induk olahraga berkuda nasional itu. Terutama soal kepengurusan ganda di cabang equastrian (ketangkasan berkuda) yang punya kepengurusan di luar PP Pordasi.
"Kalau untuk dasar-dasar detailnya silakan tanya KOI. Tapi yang sampai ke kami (Tim Penjaringan) dua kepengurusan itu sementara tidak punya hak dipilih atau pun memilih," sambung Achmad.
Kongres KOI bakal di adakan di Jakarta, pada Sabtu (31/10). Rapat istimewa seluruh pengurus induk cabang olahraga di Indonesia itu akan memilih ketua umum baru, dan membentuk struktur kepengurusan baru KOI periode 2015-2019.
Sebelum menjalankan kongres, KOI melakukan penjaringan yang dilakukan sejak 2 Oktober lalu.Tercatat sejumlah nama yang mengambil formulir caketum untuk disorongkan ke kongres. Beberapa nama di antaranya, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Suratman, dan Ketua KONI Provinsi Sematera Selatan (Sumsel) Ahmad Muddai dan juga Sesmenpora Alfitra Salamm.
Beberapa nama lain yang tercatat mengambil formulir juga adalah mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro.Sementara itu, calon incumbent, Rita Subowo (Ketum KOI) juga tercatat ikut mengambil formulir. Nama lain mantan Wakapolri, Oergroseno (Ketum PTSMI), juga ikut tercatat mengambil formulir.