REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batas pendaftaran calon ketua umum dan Komite Eksekutif (KE) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sudah ditutup hari ini, Jumat (30/10) pukul 12.00. Hingga tenggat waktu, Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan KOI, Achmad Budiharto mengatakan sudah ada 36 kandidat yang mengembalikan formulir. Dari jumlah tersebut ada tiga nama kandidat yang mendaftar posisi ketua umum KOI.
"Yang daftar ada 36 kandidat, yang terdiri tiga kandidat ketua umum, dua wakil ketua umum, empat sekjen, tiga wasekjen, satu bendahara, dan sisanya pengurus inti Komite Eksekutif," terang wakil sekjen PP PBSI ini kepada Republika, Jumat (30/10).
Ia menuturkan, penyerahan formulir untuk posisi kandidat ketua umum masih bisa diterima setelah pendaftaran ditutup. Hanya saja, tim penjaringan tidak akan melakukan verifikasi. Verifikasi akan langsung dilakukan saat Kongres Istimewa KOI , yang digelar besok Sabtu (31/10) di Jakarta.
Tim penjaringan menurutnya akan membuat rekapitulasi dari para kandidat dan hasil verifikasi akan dilaporkan dalam kongres. Selanjutnya, kesesuaian atau justifikasi kandidat bersangkutan akan menjadi kewenangan kongres. Saat ini, pihaknya fokus agar penyelenggaraan kongres besok berjalan lancar.
Sementara itu, Achmad mengatakan anggota yang sebelumnya membentuk Tim Koordinasi juga telah menyerahkan satu nama bakal calon ketua umum KOI kepada tim penjaringan. Menurutnya, satu dari tiga kandidat ketua umum KOI itu diajukan oleh anggota tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Erizal Chaniago mengatakan setidaknya 39 cabor anggota KOI sepakat untuk mencalonkan satu nama kandidat ketua umum KOI. Anggota menurutnya akan mengusung bakal calon ketua umum dan komite eksekutif dalam satu paket.