REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Sports for All terpilih untuk kepengurusan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2015-2019, Bambang Rus Effendi, mengatakan optimis dan yakin dengan terpilihnya ketua umum KOI yang baru, Erick Thohir.
Menurutnya, Erick Thohir memiliki cukup banyak pengalaman di bidang olahraga. Erick sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua umum KOI dan pernah terpilih sebagai Chief de Mission (CdM) untuk Olimpiade 2012.
Selain berkiprah di bidang olahraga basket, pemilik klub Italia Inter Milan ini juga memperlihatkan prestasi dalam pelaksanaan Piala Presiden yang lalu. Ia pun mengapresiasi pemilihan ketua umum KOI yang baru kemarin Sabtu (31/10) tanpa adanya pertentangan dan gesekan saat kongres berlangsung.
“Kami yakin dan optimis beliau bisa memimpin KOI ke depan. Kita semua cabor bersatu untuk membangun tatanan sistem olahraga,” kata Ketua Komdis PB IPSI ini kepada Republika, Senin (2/11).
Ia mengatakan, kepengurusan baru sekarang ingin menata kembali sistem olahraga nasional dengan bersinergi dengan berbagai pihak. Selain melanjutkan dan menyempurnakan apa yang sudah dilakukan oleh kepengurusan Rita Subowo, KOI menurutnya juga akan segera berkomunikasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan OCA.
Pengurus baru KOI dihadapkan pada berbagai event internasional besar di antaranya Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Sea Games 2017 di Malaysia, dan Asian Games 2018 dengan tuan rumah Indonesia. Namun dalam waktu dekat, ada dua event yang harus dikawal KOI.
Bambang mengatakan KOI memiliki tugas pokok yaitu persiapan menuju Olimpiade 2016. Selanjutnya, KOI akan bergandengan atau mendampingi Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (FORMI) dalam menyelenggarakan hajat besar The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games 2016 pada Oktober 2016 mendatang di Jakarta.
Olimpiade olahraga rekreasi dan tradisional masyarakat itu akan mengikutsertakan 110 negara. Hingga saat ini, baru ada 85 negara yang mendaftar untuk TAFISA World Game yang keenam itu. “Kita harus sudah siap. Kita harus saling berkomunikasi, supaya KOI betul-betul mewakili cabang olahraga ke luar negeri,” katanya.