REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI-- Tim arung jeram Indonesia berhasil meraih satu medali emas dalam kejuaraan dunia arung jeram di Sungai Citarik Kabupaten Sukabumi Selasa (1/12). Raihan emas ini diperoleh dalam lomba sprint untuk kategori U-19 Putera.
Tim Indonesia berada pada posisi pertama mengalahkan Inggris dan Rusia yang menempati juara kedua dan ketiga. Rincianya, Indonesia mencatatkan waktu terbaik yaitu 1 menit 41,39 detik, diurutan kedua dari Inggris dengan waktu 1 menit 42,85 detik dan diurutan ketiga dari Rusia dengan waktu 1 menit 43,06 detik.
‘’Kami sangat bersyukur bisa mempersembahkan medali emas untuk Indonesia,’’ ujar salah seorang pelatih tim arung jeram Indonesia Aceng kepada wartawan.
Hal ini merupakan untuk pertama kalinya tim arung jeram Indonesia meraih emas dalam kategori sprint putera U-19.Menurut Aceng, prestasi tersebut diperoleh tim arung jeram setelah melakukan latihan yang cukup padat. Sehingga akhirnya diperoleh hasil yang terbaik dalam ajang kejuaran dunua arung jeram yang diikuti 23 negara di dunia.
Tim Indonesia berhasil menjadi juara ketiga dalam ajang kejuaraan dunia arung jeram di Sungai Citarik, Kabupaten Sukabumi. Prestasi ini cukup membanggakan karena tim Indonesia mengalahkan puluhan peserta dari negara lainnya.
Selain emas, tim Indonesia meraih empat medali perunggu atau juara ketiga dalam ketegori head to head kategori U-23 Putera-Puteri serta U-19 Putera-Puteri.
‘’Pada head to head U23 kita memperoleh juara ketiga dunia,’’ ujar Nanang Suryana, salah satu pelatih arung jeram tim Indonesia kepada wartawan Selasa (1/12).
Tim Indonesia masih kalah bersaing dengan tim lainnya dari negera lain seperti Brazil.Menurut Nanang, tim dari Brazil sudah mempersiapkan sejak lama untuk mengikuti arung jeram. Bahkan, mereka sudah datang lebih awal untuk melakukan latihan dan mengevaluasi jalur.
Diterangkan Nanang, tim Indonesia juga kalah dari segi bobot. Dampaknya, ketika beradu dengan tim negera lain akhirnya terpental.Salah seorang anggota tim arung jeram Indonesia U-23 Putera Tedi Agustiadi mengatakan, timnya sudah berupaya maksimal untuk menjadi juara pertama.
‘’Namun, dengan prestasi ini juga kita sudah bersyukur,’’ cetus dia. Terlebih, atlet dari negara lain sudah mempunyai pengalaman yang lebih banyak.