REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Padang, Sumatera Barat, akan menggelar festival silat internasional pada 2016 untuk memperkenalkan kembali dan melestarikan salah satu budaya yang berasal dari Minangkabau itu.
"Kami sangat optimistis dalam terselenggaranya festival silat internasional karena dalam jangka waktu kurang dari satu tahun ini, IPSI Padang telah mengukir banyak prestasi dan sudah saatnya menuju tahap internasional," kata Ketua Umum IPSI Padang, Zulhardi Z Latif di Padang, Kamis (10/12).
Ia mengatakan IPSI Padang telah meraih prestasi tingkat provinsi dan nasional di antaranya juara umum dalam kegiatan yang diadakan Sentra Fajar, meraih lima besar ganda putra silat nasional dalam mewakili Sumbar di Bali serta enam atlet IPSI Padang lolos PON 2016 di Bandung.
"Dengan adanya rencana kegiatan internasional itu, maka diharapkan pemerintah kota juga ikut mempersiapkan seluruh putra putri Minangkabau dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan silat," katanya.
Ia menyampaikan telah ada canangan silat masuk sekolah sejak lama termasuk di Padang, namun belum dapat terealisasi sehingga dengan perencanaan festival silat internasional seharusnya dapat mempercepat terealisasinya program tersebut.
Sementara Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan banyak silat yang berkembang di negara lain saat ini ialah belajar dari Minangkabau termasuk di Amerika, Hawai, Belanda dan Vietnam.
Ia menyampaikan dengan mengadakan festival silat internasional di Kota Padang hendaknya dapat mengingatkan pada pesilat di luar negeri tentang lokasi, kawasan tempat budaya silat itu berasal.
"Silat di luar negeri itu berkembang sangat pesat sehingga seharusnya silat di tempat asal mulanya yaitu Minangkabau dapat lebih baik dan lebih berkembang lagi," ujarnya.
Selain itu, pemerintah akan bersinergi dengan IPSI Kota Padang untuk menjadikan silat salah satu bagian dalam pendidikan muatan lokal di setiap sekolah setempat.
Ia mengatakan hendaknya ada program silat masuk sekolah minimal sekali dalam sebulan sehingga putra putri Minangkabau atau generasi muda dapat dibina dan dipersiapkan dalam setiap kegiatan silat.
"Jika potensi silat diberdayakan dengan maksimal bagi setiap individu yang memiliki potensi dalm hal itu, maka mereka dapat menggenggam dunia dan benar-benar melestarikan budaya daerah yang mendunia," ungkapnya.