REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah Kementerian dan badan olahraga nasional setuju membentuk satuan tugas (Satgas) Asian Games 2018. Pembentukan satgas dimaksudkan untuk mempercepat proses pembangunan fisik penunjang pesta olahraga masyarakat Asia tersebut.
Ketua Kelompok Kerja Penyempurnaan Master Plan Asian Games Gatot Dewa Broto menerangkan, adanya satgas lantaran selama ini pembangunan fisik sejumlah arena pertandingan molor.
Dari rencana dimulai September 2015, namun menjelang tutup tahun pembangunan awal infrastruktur Asian Games urung dimulai. Terutama yang ada di DKI Jakarta sebagai tuan rumah utama helatan empat tahunan itu.
"Pemimpin satgas ada di Kementerian PU (Pekerjaan Umum). Karena semua pembangunannya dilakukan dari sana (Kementerian PU)," kata Gatot saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Senin (14/12).
Gatot menegaskan, prioritas utama satgas yaitu memastikan renovasi arena utama Asian Games, yakni Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) di DKI Jakarta dapat berjalan paling lambat pada Maret 2016.
"Proses lelangnya sudah dimulai Januari sampai Februari (2016)," ujar Gatot menambahkan.
Khusus renovasi GBK, pemerintah setuju untuk mengambil alternatif pertama dari dua opsi renovasi yang ditawarkan Kesekretariatan Negara (Setneg) kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Yaitu, melakukan renovasi tak total (moderate) yang disesuaikan dengan kebutuhan Asian Games. Artinya, renovasi super mega yang semula dipaksakan dalam perencanaan perbaikan GBK tak lagi perlu dilakukan. Sebab mengingat waktu persiapan yang tak lagi panjang. Pun persoalan anggaran yang tak sedikit.
Selain menjadikan renovasi GBK sebagai prioritas kerja, satgas juga memastikan agar pembangunan Wisma Atlet Kemayoran di DKI Jakarta, bisa dilakukan berbarengan. Targetnya, pun kata dia tetap pada rencana awal, yakni agar seluruh infrastruktur Asian Games bisa rampung pada Oktober 2017.