REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta provinsi tuan rumah Asian Games 2018 untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pesta olahraga tersebut.
Menpora Imam Nahrawi, mengatakan pelaksanaan olahraga multievent terakbar di Benua Asia itu diharuskan tanpa kendala yang menyulitkan. Hal tersebut dikatakan dia menyusul dimulainya peluncuran maskot Asian Games, pada Ahad (27/12).
Imam mengatakan, persiapan Asian Games 2018 terbilang lamban. Terutama terkait soal pembangunan arena pertandingan di DKI Jakarta.
"Saya minta kepada panitia dan pemerintah DKI Jakarta untuk mempercepat pembangunan wisma atlet (athlete village)," ujar Imam, Ahad (27/12).
Ia menambahkan, pembangunan wisma atlet tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah ibu kota sebagai tuan rumah utama Asian Games.Selain persoalan wisma atlet, Imam juga mengatakan, renovasi Komplek Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) juga harus disiapkan.
Namun berbeda, penanggung jawab perbaikan komplek olahraga kebanggaan Indonesia itu menjadi tanggung jawab Kemenpora dan juga Kementerian Sekertaris Negera (Kemensetneg).
Asian Games 2018 bakal mengambil tempat di DKI Jakarta dan Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Namun beberapa persoalan sarana masih menjadi kendala utama gelaran tersebut.
DKI Jakarta sebagai tuan rumah utama belum juga memulai pembangunan infrastruktur utama. Terutama pembangunan wisma atlet. Belum dimulainya pembangunan itu lantaran Komisi II DPR RI mempersoalkan lahan hibah komplek wisma yang rencananya bakal dibangun di Kemayoran.
Lahan seluas hampir 10 hektare itu milik pemerintah pusat yang rencana bakal dihibahkan ke Pemprov DKI Jakarta untuk dibangun wisma atlet yang selanjutnya difungsikan untuk rumah susun.