Kamis 17 Mar 2016 20:07 WIB

Balap Motor Cabang Primadona Kontingen PON Jabar

PON Jabar
PON Jabar

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG  --  Cabang olahraga balap motor merupakan salah satu primadona bagi kontingen PON XIX/2016 Jawa Barat yakni diikuti 31 provinsi.

"Meski memperebutkan empat medali emas, namun diikuti oleh 31 kontingen provinsi. Animo daerah untuk menurunkan atletnya pada cabang itu sangat tinggi," kata Ketua IV PB PON XIX/2016 Jawa Barat Perry Suparman di Bandung, Kamis (17/3).

Menurut Perry, cabang olahraga otomotif itu akan dipertandingkan di Sirkuit Gerry Mang Kabupaten Subang dengan mempertandingkan empat nomor semuanya dengan kendaraan empat langkah (4-tak) yakni kelas individual 110cc standard, 125cc standard serta beregu 110cc standard dan 125cc standard.

Jumlah provinsi yang turun pada cabang olahraga bermotor itu sama dengan cabang karate dan atletik yang sama-sama diikuti oleh 31 provinsi. "Memang nomor bermotor di daerah sudah merata sehingga jumlah provinsi yang ikut di PON XIX/2016 Jabar juga terbanyak dibanding cabang lainnya," kata Perry yang menkoordinasikan bidang pertandingan dan kesehatan itu.

Meski cabang olahraga balap motor menjadi salah satu cabang olahraga yang memberlakukan sistem tiket bagi pengunjung, namun diprediksi akan menjadi salah satu cabang yang paling banyak dikunjungi penonton.

"Meski para atlet bermotor selama ini sering berlaga di ajang balapan bersama klub masing-masing, namun di ajang PON XIX/2016 nuansanya lain karena mewakili daerah," kata Perry.

Sementara itu dari jumlah atlet yang akan bertanding sebanyak 84 atlet, angka itu mungkin termasuk paling sedikit dibandingkan cabang olahraga lainya, termasuk dengan karate yang juga diikuti 31 provinsi yang kuota atletnya 202 atlet atau atletik yang kuotanya 335 atlet.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement