REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia belum mengambil sikap terkait rencana perubahan peraturan Badan Tinju Amatir Sedunia (AIBA) yang memungkinkan pemain profesional berlaga dalam Olimpiade Rio 2016.
"Kami belum mengambil sikap, masih menunggu keputusan kepengurusan baru nanti," ujar Sekjen PP Pertina Martinez Dos Santos saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/4).
Pihaknya masih akan membahas hal tersebut dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan atlet tinju.
PP Pertina diundang oleh AIBA untuk menghadiri Kongres Luar Biasa AIBA di Lausanne, Swiss pada 1 Juni 2016.
Martinez menuturkan dalam kongres itu, setiap anggota AIBA yang hadir akan menggelar pemungutan suara untuk setuju atau tidaknya menghapus artikel 13 (J) Aturan AIBA yang menyatakan larangan kepada petinju yang berlaga dalam kompetisi yang digelar selain AIBA untuk ikut serta pada Olimpiade.
Sementara itu, Presiden AIBA Wu Ching-kuo mengatakan masih terdapat halangan untuk petinju profesional ikut berkompetisi dalam agenda olahraga dunia itu dan perlu dihilangkan.
AIBA selama ini tidak menyertakan petinju profesional karena telah memiliki laga profesional untuk amatir, yakni APB dan World Series Boxers.
Wu Ching-kuo beralasan perubahan aturan itu bertujuan agar Olimpiade diikuti petinju-petinju terbaik serta memicu perubahan yang lebih baik.
Meskipun proses kualifikasi untuk Olimpiade Rio sudah berjalan, perubahan aturan pada AIBA bertujuan agar setiap negara dapat melakukan seleksi pada atlet yang diinginkannya dan dapat menyertakannya pada proses kualifikasi yang tersisa sebelum Olimpiade Rio 2016 berlangsung.
Jika perubahan itu disetujui oleh peserta kongres, petinju profesional seperti Floyd Mayweather dapat berpartisipasi dalam Olimpiade Rio 2016.