Ahad 05 Jun 2016 03:14 WIB

Ini Perjalanan Karier Muhammad Ali di Dunia Tinju

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Bayu Hermawan
Muhammad Ali berdoa usai mengalahkan George Foreman pada 1974
Foto: DW/Peter Hoepkner
Muhammad Ali berdoa usai mengalahkan George Foreman pada 1974

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun, Sabtu (4/6). Petinju kelahiran Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, itu meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Kota Phoenix, Arizona.

Lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr pada 1942, Ali kemudian mengubah namanya menjadi Muhammad Ali pada 1964 setelah memutuskan untuk memeluk Islam.

Ali meraih ketenaran dengan memenangi medali emas kelas berat ringan pada Olimpiade Roma 1960. Pria yang dijuluki the Greatest ini pernah mengalahkan Sonny Liston pada 1964 dan kemudian memenangi gelar juara dunia pertamanya.

Ali menjadi petinju pertama yang merebut gelar kelas berat dunia pada tiga kesempatan terpisah. Ali memutuskan pensiun dari tinju pada 1982 setelah memenangi 56 dari 61 perkelahian.

Tak hanya sebagai petinju hebat, Ali juga tercatat sebagai sosok pejuang dan aktivis hak-hak sipil yang mencakup isu soal, ras, dan kebangsaan. Saat ditanya bagaimana ia ingin dikenang, begini jawabannya Ali:

"Sebagai seorang yang tidak pernah habis terjual rakyatnya. Tapi jika itu berlebihan, maka hanya seorang petinju yang baik. Saya bahkan tidak akan keberatan jika Anda tidak menyebutkan seberapa indah saya," demikian pernyaatan yang pernah dilontarkan Ali, dilansir dari BBC, Sabtu (4/6).

Berikut perjalanan karier Ali di dunia tinju:

- Memenangi emas di Olimpiade kategori kelas berat ringan pada 1960.

- Muhammad Ali mengejutkan dunia tinju saat ia memenangi gelar kelas berat dunia pertamanya di usia 22 tahun. Dalam pertandingan perebutan gelar juara dunia kelas berat pada 25 Februari 1964, Ali menang TKO pada ronde 7 dari 15 ronde yang direncanakan atas Sonny Liston di Florida, Amerika Serikat. Liston mengalami cedera pada leher yang membuatnya mengundurkan diri dari pertandingan.

- Jenjang kariernya beralih menjadi profesional pada 1960 dan meraih juara dunia kelas berat dari 1964-1967, 1974-1978, dan 1978-1979.

- Memiliki 61 pertarungan profesional, dengan memenangi 56 (37 KO, 19 penilaian) dan 5 kekalahan (4 penilaian, 1 walkout).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement