Sabtu 11 Jun 2016 01:17 WIB

Tinju Muhammad Ali yang Robohkan Kemustahilan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Muhammad Ali
Foto:
Muhammad Ali saat memukul KO petinju Inggris Richard Dunn

Hingga suatu ketika kabar tentang dimutilasinya seorang remaja kulit hitam berumur 14 tahun oleh kelompok radikal antikulit hitam Amerika, Klu Klux Klan (KKK) jadi puncak kecemasan Ali. Kisah yang jadi headline dunia pemberitaan saat itu menginspirasi Ali untuk bisa melindungi diri dan bangsanya dengan belajar tinju.

Terlebih, ketika itu dia juga sempat mendapat perlakuan mengesalkan saat sepedanya dicuri ketika menyaksikan sebuah acara di Columbia Auditorium pada  1954.

Ali yang saat itu masih menyandang nama lahir Cassius Marcellus Clay Jr lalu merintis langkahnya dengan memasuki sasana yang memfasilitasi pada dunia tinju amatir.  Sasana milik seorang anggota kepolisian, Joe Martin, itu pun jadi awal sejarah terlahirnya petinju terbesar sepanjang sejarah.

Seperti yang sudah tersaji dalam ragam literatur, Ali sanggup jadi petinju yang paling disegani hanya dalam waktu kurang dari lima tahun. Menyandang nama baru, Muhammad Ali ketika jadi juara dunia pada usia 22 tahun, tak butuh waktu lama pula baginya untuk bertransformasi dari petinju disegani menjadi sosok dihormati.