Ahad 31 Jul 2016 07:17 WIB

Pelayar AS Bersihkan Sampah di Pantai Brasil Jelang Olimpiade

Olimpiade 2016 Rio De Janeiro
Foto: youtube.com
Olimpiade 2016 Rio De Janeiro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sambil naik-turun di perahu bercat biru-putih dan berbekal tempat sampah plastik, pelayar Amerika Brad Funk membersihkan sampah di perairan teluk Guanabara, Rio de Janeiro, menjelang perhelatan Olimpiade yang akan diselenggarakan di tempat tersebut.

Walau gagal untuk berkompetisi dalam Olimpiade cabang layar kelas 49er - skiff, Funk tetap pergi ke Brazil dengan tujuan membersihkan perairan yang akan digunakan bagi para atlet yang bertanding termasuk kekasihnya yang merupakan atlet selancar angin Inggris Bryony Shaw.

"Saya dulu meniatkan dalam hati, bahwa jika saya tidak berkompetisi, saya mau para atlet layar tidak memiliki kendala ketika mereka berlayar. Saya juga menyukai Rio de Janeiro dan sangat penting bagi saya gelaran Olimpiade sukses di sini serta sampah tidak tersangkut di kapal layar yang 'menjauhkan medali' bagi mereka," kata Funk.

Funk yang berasal dari Clearwater, Florida, Amerika Serikat, secara sukarela berusaha untuk membantu menyingkirkan sampah dari perairan teluk yang dipenuhi oleh sampah dari 15 kota praja, yang merupakan rumah bagi sekitar sembilan juta orang.

Sementara itu, sukarelawan lainnya, Camila Avelar yang ditemui Funk saat penerbangannya ke Rio de Janeiro dan memutuskan membantu usaha Funk, berharap usaha mereka akan menginspirasi reaksi berantai.

"Banyak orang yang bilang bahwa kami yang berusaha membersihkan sampah dari laut tidak akan membuat perubahan apapun. Tapi saya pikir bukan itu intinya, melainkan sikap dan dorongan bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama, itulah intinya," kata Avelar.

Dikabarkan dalam beberapa bulan level polusi di perairan yang akan menjadi tempat digelarnya pertandingan cabang layar, selancar angin dan renang jarak jauh menjadi perhatian yang besar. Dan yang paling dikhawatirkan atlet adalah puing-puing mengambang yang dapat berbenturan dengan kapal layar dan memperlambat mereka dalam kompetisi.

Dua akademisi yang ditemui Reuters pada Juni, menunjukkan bahwa perairan tersebut telah terinfeksi oleh super bakteri yang tahan terhadap obat-obatan dan berbagai mikroba yang biasanya hanya ditemukan di rumah sakit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement