REPUBLIKA.CO.ID, Kontingen Indonesia berangkat ke Olimpiade 2016 yang akan dihelat di Rio de Janeiro 5-21 Agustus 2016 mendatang dengan modal yang cukup buruk. Apa pasal? Pada Olimpiade terakhir di London 2012 lalu, skuat Merah-Putih gagal membawa pulang medali emas yang notabene tak pernah luput diraih dalam lima penyelenggaraan sebelumnya.
Empat tahun yang lalu, Indonesia hanya mampu mempersembahkan dua medali saja, yakni satu perak dan satu perunggu. Perolehan dua medali itu juga menjadi yang paling sedikit sejak mereka membawa pulang medali (perak) pertama pada Olimpiade Seoul tahun 1988 silam.
Oleh karena itu, pada Olimpiade Rio nanti hanya satu tekad yang patut diusung Hendra Setiawan dan kawan-kawan, yaitu kembali meraih medali emas ke dalam genggaman. Apalagi peluang mendapatkan emas cukup besar mengingat 28 atlet yang diberangkatkan adalah para atlet terbaik yang dimiliki Tanah Air.
Chief de Mission (CDM) Raja Sapta Oktohari bahkan menegaskan ke-28 atlet yang dikirim ke Brasil pada Olimpiade kali ini semuanya ditargetkan meraih emas, meskipun pihaknya memiliki target realistis meraih dua emas saja. "Kalau atlet berangkat Olimpiade targetnya perak, mendingan tidak usah berangkat. Semua atlet yang berangkat ke Olimpiade targetnya emas," ujar Okto saat diwawancarai Republika beberapa waktu lalu.
Bulutangkis lagi-lagi didapuk sebagai pengemban misi utama meraih medali emas. Hal itu terlihat dari jumlah atlet yang diberangkatkan yang mencapai 10 atlet, terbanyak dibandingkan cabang-cabang yang lain. Namun, Okto menekankan agar target meraih emas tidak dibebankan pada bulutangkis saja. Cabang angkat besi dan panahan dinilainya berpeluang membuat kejutan melihat prestasi kedua cabang tersebut dalam beberapa turnamen terakhir.
Apapun targetnya, para atlet diprediksi akan melalui sebuah turnamen yang berat di Rio de Janeiro. Menjadi negara Amerika Selatan pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade, Brasil banyak dinilai tak siap menjadi penyelenggara Olimpiade tahun ini. Belum lagi masalah penyebaran virus Zika yang banyak dikhawatirkan baik para atlet maupun para pengunjung dari berbagai negara.
Oleh karena itu, target meraih medali emas pada Olimpiade nanti harus menjadi sesuatu yang diperjuangkan. Tanpa perjuangan, agaknya sulit bagi kita untuk kembali mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan pada podium tertinggiperhelatan olahraga terbesar di dunia tersebut.