REPUBLIKA.CO.ID, Petenis peringkat empat dunia Stanislas Wawrinka batal mewakili Swiss dalam pertandingan tenis Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Wawrinka mengalami cedera punggung usai mengikuti Rogers Cup di Toronto Kanada.
Manajeman perusahaannya mengatakan Wawrinka semakin merasa sakit saat mengikuti turnamen tersebut di Toronto. Wawrinka kemudian kembali ke Swiss untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan medis.
“Setelah mengikuti analisis dan scan MRI, Wawrinka mengalami overstress lokal dan disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Ia juga akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” kata manajemen perusahaan Wawrinka, dikutip dari the Guardian, pekan ini.
Petenis berusia 31 tahun ini memendam harapan mendapatkan medali di pertandingan tunggal maupun ganda. Wawrinka mengaku merasa sedih padahal ia sangat bersemangat untuk tampil di Rio de Janeiro. “Saya sangat menantikan Olimpiade Rio de Janeiro. Saya berharap semua atlet Swiss mendapatkan hasil yang baik di sepanjang pekan mendatang,” ujar Wawrinka.
Sementara itu, petenis Andy Murray menyatakan rasa kekecewaannya karena Wawrinka dan Federer tidak bisa tampil di Olimpiade 2016. Menurut Murray, Wawrinka dan Federer merupakan dua pemain besar dan mampu memenangkan Olimpiade.
Petenis asal Inggris ini mengatakan 10 dari 20 petenis top tidak mengikuti Olimpiade 2016. Beberapa dari mereka, Murray mengatakan, mengutip virus Zika sebagai alasan dan terpaksa absen karena cedera.
Murray tampak tak peduli dengan cerita seram seputar virus Zika yang membuat beberapa petenis dan pemain golf batal berlaga di Rio de Janeiro. Murray mengatakan telah berbicara dengan dokter pribadinya. Sang dokter meyakinkan Murray semuanya akan baik-baik saja.
“Mudah-mudahan saya tidak akan mendapat terlalu banyak gigitan nyamuk. Saya tidak berpikir itu (virus Zika) terlalu buruk pada tahun ini,” kata Murray.
Petenis berusia 29 tahun ini diharapkan untuk menghabiskan beberapa waktu di penginapan Olimpiade bersama rekan satu timnya. Menurut Murray, Olimpiade memiliki suasana yang berbeda karena ia bermain untuk membela negaranya. “Atlet terbaik dunia berada di sekitar anda dan anda ingin melakukan yang terbaik untuk rekan satu tim dan negara anda,” ujarnya.
Ayah satu anak ini kemudian mengingat perjalanannya di Olimpiade Beijing 2008. Meskipun Murray tidak tampil baik di Beijing, namun ia dikelilingi oleh atlet terbaik dan melihat mereka memenangkan medali. Selain itu, mengikuti Olimpiade 2016 memberikan kesempatan Murray untuk mengunjungi Brasil.
“Ini pertama kalinya saya datang ke Brasil dan saya sangat senang berada di sini. Saya belum memainkan pertandingan apapun selama beberapa pekan dan saya sangat bersemangat untuk melakoni pertandingan (di Olimpiade 2016),” katanya menjelaskan.