Ahad 07 Aug 2016 13:55 WIB

Pelatih: Sri Wahyuni Kurang Beruntung

Rep: Agus Raharjo/ Red: M Akbar
menpora bersama sri wahyuni
Foto: istimewa
menpora bersama sri wahyuni

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Indonesia berhasil mengamankan medali pertama melalui cabang angkat besi. Atlet angkat besi Sri Wahyuni Agustiani menyabet medali perak pertama untuk Indonesia di kelas 48 kilogram. Yuni berhasil menyelesaikan total angkatan 192 kg. Total berat itu selisih 8 kg dengan peraih medali emas dari Thailand yang membukukan total angkatan 200 kg.

Pelatih Kepala Tim Angkat Besi, Dirdja Wihardja menyebut pihaknya sudah semaksimal mungkin untuk menyiapkan atlet siap tampil dengan performa terbaik. Bahkan, kata Dirdja, Yuni juga beberapa kali pernah mencoba untuk mengangkat beban 120 kg maupun 121 kg.

Dalam pertandingan yang digelar di Riocentro, Paviliun 2, tim angkat besi menerapkan strategi dengan menyelamatkan medali perak terlebih dahulu dengan angkatan 107 kg. Setelah itu, Tim Indonesia sembari menakar sampai sejauh mana kekuatan nomor satu angkat besi dari Thailand. Berdasarkan pengetahuan kekuatan Thailand inilah baru tim angkat besi Indonesia dapat bermain.

“Sebenarnya Yuni belum beruntung saja,” kata Dirdja pada wartawan di Riocentro, Rio de Janeiro, Sabtu (6/8). (Baca: Indonesia Raih Medali Pertama, Menpora: Saya Optimistis Ada Tambahan Medali Lagi)

Dirdja menambahkan, sebenarnya tim Indonesia memprediksi Vietnam yang akan menjadi rival utama untuk merebut Perak. Namun, atlet angkat besi Vietnam justru gagal di tiga kali angkatan. Artinya, kata dia, dalam cabang olahraga angkat besi memungkinkan segala sesuatu masih dapat terjadi.

Termasuk 6 atlet angkat besi yang dikirim Indonesia di ajang terbesar multievent ini. Seluruh atlet cabang Angkat Besi berpeluang untuk meraih medali dengan berjuang secara habis-habisan.

Melihat usia Yuni yang baru menginjak 22 tahun pada 13 Agustus nanti, Dirdja menegaskan atlet asal Lampung tersebut belum mencapai usia emas sebagai seorang atlet. Yuni masih memiliki banyak kesempatan untuk menyumbang prestasi tertinggi di Sea Games, Asian Games, maupun Olimpiade di Tokyo.

“Tanggal 13 Agustus nanti umur Yuni 22 (tahun), saya rasa belum mencapai ‘golden age’-nya, kebetulan sikapnya sangat baik, dia disiplin saat latihan maupun menjaga kondisi, yang jelas dia atlet prospek untuk Sea Games, Asian games maupun Olimpiade di Tokyo,” tegas Dirdja.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement