REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENEIRO --- Sudah lebih dari sepekan Rosan Perkasa Roeslani berada di Rio de Janeiro, Brasil, untuk menyaksikan langsung pertandingan angkat besi pada Olimpade Ke-31 yang diikuti lifter-lifter Indonesia.
Sebagai ketua umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI), Rosan ingin mendampingi dan memberi semangat atlet-atletnya pada ajang pesta olahraga paling bergengsi tersebut.
"Syukur Alhamdulillah kita sudah mendapat dua medali perak. Ini pencapaian tertinggi angkat besi di Olimpiade," kata Rosan yang juga ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu.
Sebenarnya Rosan ingin pada Olimpiade 2016 ini angkat besi mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia, terutama dari Eko Yuli Irawan yang di atas kertas sebenarnya mampu memenangkan pertandingan di kelas 62 kilogram putra. Namun, ia tetap mengapresiasi perjuangan Eko dan rekan-rekannya yang sudah berjuang maksimal di Olimpiade.
Menurut Rosan, dengan hadir di Olimpiade tersebut ia pun dapat merasakan dinamika perjuangan para lifter Indenesia. Tidak heran jika tiap hari ia datang ke Pavilliun 2 Riocentro, tempat berlangsungnya pertandingan angkat besi untuk memberi semangat bagi para atletnya, baik atlet yang diunggulkan seperti Eko Yuli dan Sri Wahyuni, maupun yang kurang diunggulkan.
Pun, ia larut dalam kegembiraan saat lifter Indonesia berhasil memenangi pertandingan, dan turut sedih saat ada lifternya yang gagal mengangkat barbel di panggung Olimpiade tersebut.
Di sela-sela waktu luang di Rio de Janeiro, pria kelahiran Jakarta 1 Desember 1967 itu menyempatkan diri berkumpul ataupun makan-makan bersama atlet dan ofisial untuk sekadar berbincang-bincang soal angkat besi.
"Saya kan masih baru di angkat besi, jadi perlu belajar untuk lebih mengetahui permasalahan di olahraga ini dan mencari jalan keluarnya," kata Rosan yang terpilih sebagai Ketua Umum PB PABBSI pada Oktober 2015.
Salah satu yang menjadi fokus perhatian Rosan adalah perlunya cabang angkat besi menjadi fokus dari pemerintah, sebagai cabang yang bisa diandalkan untuk meraih medali pada Olimpiade-Olimpiade berikutnya.
"Artinya, jangan ada lagi masalah kurangnya fasilitas di pelatnas angkat besi, atau masalah lainnya bisa memengaruhi persiapan lifter kita," kata Rosan, pengusaha sukses di bidang perbankan, properti, dan pariwisata itu.